-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Demi Dukung Pemerintah PT. Bintang Cipta Perkasa Kelola IPAL-Nya Dengan Baik

60menit.com
Senin, 18 Maret 2019


IPAL PT. Bintang Cipta Perkasa

MAJALAYA, 60MENIT.COM - PT Bintang Cipta Perkasa (BCP) salah satu pabrik texstil yang terletak di jl. Leuwidulang No. 24, Kecamatan  Majalaya, Kabupaten Bandung. Saat ini telah menunjukkan komitmennya untuk mensukseskan percepatan perbaikan DAS Citarum, dengan terus menerus melakukan upaya upaya guna melakukan perbaikan Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) nya. Sehingga pada saat dilakukan pengecekan oleh Satgas sektor 4 yang berada dibawah Komando Kolonel Inf Kustomo Tiyoso pada Tanggal 14 Maret 2019, sudah dapat menunjukkan baku mutu air limbah sesuai standar.

Dadi Nandang, selaku Kepala Utility yang menangani IPAL PT Bintang Cipta Perkasa saat diminta keterangan mengatakan,"Sejak ditambahkannya instalasi Lamela sebagai proses pretreatment, limbah pencelupan proses produksi kami semakin baik hasilnya. Hal tersebut ditunjukkan pada tangki Lamela I yang sudah berjalan memproses limbah cair dari produksi secara koagulasi, dengan menambahkan suatu zat koagulan bersifat alkalis pada air limbah. Sehingga partikel koloid terlarut menjadi mengumpal agar dapat dipisahkan sebelum melanjutkan ke bak aerasi".

"Kemudian Pemrosesan pada tangki Lamela 2 dengan memberikan zat polimer agar flok dapat mudah mengendap dan memasuki tangki sedimentasi II sebagai pengendapan terakhir, Instalasi tersebut sangatlah meringankan limbah pencelupan sebagai pretreatment sebelum masuk ke proses biologi", jelas Nandang


Memang saat ini belum sempurna, lanjut Dadi Nandang, karena IPAL yang dimiliki PT. Bintang Cipta Perkasa, rencananya akan ada penambahan lagi. Yakni untuk proses Equalisasi, yang saat ini sedang dibangun sesuai progres yang sudah direncanakan dengan pendampingan dari Satgas Sektor 4 Citarum Harum".

Progres yang menjadi capaian bagi PT Bintang Cipta Perkasa dalam menambah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menunjukkan perkembangan yang signifikan. Tambahan perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya dalam memproses/mengolah cairan sisa proses produksinya sudah menunjukkan hasil bahwa cairan limbahnya layak sebagai bahan recycle untuk bahan baku produksinya kembali dan sisanya dapat dibuang karena sudah menunjukkan baku mutu air yang baik.

Masih menurut Dadi, dirinya sangat berterima kasih atas pendampingan selama ini dari Satgas Citarum harum sektor 4 yang selalu memberi masukan agar cara pengelolahan limbah cair PT Bintang Cipta Perkasa menjadi sesuai baku mutu. Hal tersebut juga mendasari keyakinan managemen untuk tidak ragu lagi menginvestasikan kurang lebih 20 milyar guna memperbaiki dan membangun IPAL yang sedang berlangsung ini. 

"Intinya air adalah kebutuhan utama kami dalam proses produksi, karena bahan bakunya diambil dari Sungai Citarum maka kelestariannya harus dijaga pula agar proses produksi kami menghasilkan produk yang berkualitas", ucap Dadi

Hal senada juga dikatakan Dewi, Marketing Manajer PT Bintang Cipta Perkasa kepada 60.menit.com dirinya menjelaskan,"Saat ini kami terus melakukan perbaikan untuk pembangunan IPAL dan secara intens sharing dengan Satgas Sektor 4 sebagai pendampingan. Kami sangat bersyukur, dengan berjalannya waktu kami dapat berproduksi hingga menghasilkan limbah cair yang sesuai dengan baku mutu. Bahkan bila dilihat dari produksi akhir benang celup yang dihasilkan menjadi lebih baik kualitasnya".

"Upaya perbaikan IPAL yang kami lakukan sangatlah didukung oleh managemen, karena hal ini sekaligus bentuk dukungan terhadap Program Citarum Harum. Pada tanggal 20 Agustus 2018 tahun lalu, saat dibukanya cor saluran pembuangan limbah di outlet pembuangan, kami telah mengaktipkan kembali para karyawan pabrik BCP yang telah dirumahkan. Karena disebabkan perusahaan kami tidak produksi akibat dampak dari ditutupnya saluran lubang limbah cair beberapa waktu lalu," jelas Dewi.

Saat sekarang, lanjut Dewi, kami sudah mulai pembangunan kembali tower Equalisasi agar proses pretreatment limbah cair kami lebih sempurna. Sesuai arahan pimpinan kami Mr. Shen Lian Huan, bahwa target produksi PT Bintang Cipta Perkasa nanti setelah normal kapasitas air limbah cair  yang akan kami gunakan kurang lebih 3000 ltr sampai 4000 ltr dari kapasitas IPAL yang dibuat 5000 ltr. Tentunya hal ini untuk menjaga stabilitas kadar air yang kami gunakan," pungkas Dewi.


Sementara itu Komandan Sektor 4 Citarum Harum, Kolonel Inf Kustomo Tiyoso mengatakan," Upaya yang dilakukan PT Bintang Cipta Perkasa untuk menunjukkan komitmennya dalam rangka memperbaiki IPALnya perlu di apresiasi, karena perusahaan tersebut mempunyai kesadaran bahwa bahan baku air yang selama ini digunakan dalam proses produksi mengandalkan dari Sungai Citarum. Maka apabila sungainya tercemar dengan limbah cair yang belum diolah dengan baik, secara otomatis hasil produksinya juga menunjukkan kualitas yang rendah. Oleh karena, hal tersebut akibat dari pasokan bahan baku airnya tidak berkualitas".

"Bila hal itu tidak segera dihentikan, pencemaran air limbah yang tidak dikelola dari industri tekstil yang ada di Majalaya, maka air Sungai Citarum akan tercemar terus dan hasil produksi tekstilnya akan rendah terus. Sehingga hasil tekstilnya akan jatuh harga jualnya, apa tidak rugi bila berkelanjutan hal tersebut,"ungkap Kolonel Kustomo.

Belum lagi akibat lain dari pencemaran air Sungai Citarum yang sangat merugikan generasi yang akan datang, tambah Kolonel, Efek rusaknya gen manusia akibat pencemaran kimia yang dihasilkan dari limbah cair tanpa dikelola sangatlah urgen untuk segera diatasi".

"Sebagai warga negara yang baik hendaknya turut memikirkan solusi terciptanya generasi emas untuk kemajuan Bangsa Indonesia. Program Citarum Harum diluncurkan sebagai salah satu upaya merubah pola pikir masyarakat dan pengusaha yang mengandalkan kontribusinya dari Sungai Citarum sebagai Sumber Penghidupan, bukan tekstilnya, bukan peternakannya, bukan juga hasil industri lainnya yang menjadi penghidupan. Tapi Air Sungai Citarumlah yang menjadi Sumber Penghidupan bagi mereka, maka jaga dan lestarikan Sungai Citarum agar kita dapat memperoleh manfaatnya secara maksimal," pungkas Dansektor 4 Kolonel Inf Kustomo Tiyoso.(T.Pro)