-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kapolda Jabar bersama MUI dan FKUB Kutuk Kejadian Penembakan dalam Mesjid di Selandia Baru

60menit.com
Sabtu, 16 Maret 2019


BANDUNG, 60MENIT.COM - Kapolda Jabar Irjen Pol Drs.Agung Budi Maryoto, M.Si., didampingi Kabid Humas Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, S.IK., dan Ketua Majelis Ulama (MUI) Jabar Prof.DR.KH Rahmat Syafei, LC,MA., serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Drs.KH.Rafani Akhyar.

Hari ini Sabtu (16/3/2019) menggelar Ekspose yang dihadiri juga Kasubbid Penmas bidhumas Polda Jabar AKBP,. Dra. Santi Gunarni kepada para awak media terkait insiden penembakan di dua mesjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 15 Maret 2019 lalu. 

Pada Ekspose kali ini Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.S.I menghimbau kepada masyarakat Jawa Barat untuk tidak tidak terprovokasi pasca peristiwa tersebut. Petugas gabungan TNI Polri juga disiagakan menjaga pengawasan di sejumlah tempat ibadah dan pusat-pusat keramaian.

Menurut Kapolda peristiwa tersebut menuai banyak opini, untuk itu masyarakat Jawa Barat agar mempercayakan proses hukum di Negara Selandia Baru. "Kita sangat prihatin atas kejadian tersebut dan kami mengajak untuk sama-sama bertindak secara proposional, percayakan proses hukum kepada pemerintahan disana, dan juga kami mengimbau jangan sampai ada informasi yang menyesatkan," ungkapnya.

"Tentunya kita prihatin dan berduka cita, lanjut Kapolda, tapi jangan sampai terprovokasi, juga kami akan melakukan penjagaan karena tugas kami adalah melindungi seluruh masyakat Jabar," pungkasnya. Ketua MUI Jabar Prof. DR. KH. Rachmat Syafei mengucapkan belasungkawa dan mengutuk keras perbuatan biadab penembakan umat muslim di Mesjid Selandia Baru. "Kita sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut", sebutnya.

Selanjutnya Rahmat mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terbawa informasi dapat menyesatkan masyarakat terkait peristiwa tersebut, percayakan kepada aparat keamanan dan pemerintahan negara Selandia Baru untuk memproses secara hukum. Untuk itu, masyarakat harus tetap tenang, menjaga kondusifitas di Jawa Barat khususnya, Indonesia umumnya, jelasnya. 

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat KH Rafani Akhyar turut mengecam, mengutuk tindakan brutal kejadian di Selandia Baru. "Mewakili semua Majelis Agama di Jawa Barat, kami mintakan agar tidak menyebarkan video brutal tersebut. Kalau disebarkan, nantinya akan menjadi amunisi bagi orang-orang yang menginginkan perpecahan. "Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut mendukung imbauan pemerintah untuk tidak menyebar video aksi brutal tersebut," terangnya.

Aksi brutal tersebut dinilainya sangat jauh dari perikemanusiaan. Sangat brutal, serta mengecam, mengutuk dengan keras tindakan penembakamn tersebut. "Semua Majelis Agama tidak ada yang menginginkan kejadian tersebut terjadi di Indonesia. Bagi keluarga korban penembakan di Selandia Baru, semoga keluarga diberikan ketabahan," tuturnya. (Yusman)