-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


KPPG Partai Golkar Kota Bandung Gelar Kursus Kecantikan Gratis

60menit.com
Sabtu, 23 Maret 2019


BANDUNG, 60MENIT.COM - Untuk lebih memberikan rasa percaya diri dalam penampilan kepada kaum perempuan khususnya di Kota Bandung, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), yaitu Organisasi sayap Partai Golkar DPD Kota Bandung menggelar kursus gratis pemakaian make up atau kecantikan yang dilangsungkan di Aula DPD Partai Golkar Jalan Pelajar Pejuang Bandung pada Sabtu (23/3/2019).

Target dari kegiatan yang  dikerjasamakan dengan perusahaan makeup Latulip dan 3 orang Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Bandung sebagai penyelenggara nya ini adalah puluhan orang perempuan remaja dan ibu - ibu rumah tangga Anggota KPPG yang berdomisili di 3 daerah pemilihan pemilu legislatif 2019 diantaranya Dapil 2, 4 dan 6 Kota Bandung.

Hadir pada saat lomba diantaranya Ketua DPD Golkar Kota Bandung yang juga Caleg DPRD Jabar Dapil 1 Nomor urut 2 (Kota Bandung dan Cimahi) H.Deden Y Hidayat, Ketua KPPG dan Caleg DPRD Kota Bandung Dapil 2 Nomor Urut 1 (Kec.Coblong, Bandung Wetan, Cibeunying Kidul, Sumur Bandung dan Cibeunying Kaler) Hj. Nenden Sukaesih, SE. 

Kemudian hadir juga Caleg DPRD Kota Bandung Dapil 6 Nomor urut 8 (Kec.Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Astana Anyar, Bojongloa Kaler dan Bojongloa Kidul) yaitu Hj.Ani Surtiani (Bubun) dan Caleg Nomor urut 9  Dapil 4 (Kec.Antapani, Mandalajati, Arcamanik, Ujung Berung, Cinambo, Cibiru, Panyileukan) Neni Fitriani, Amd. 

Menurut Deden Hidayat dalam  sambutannya, kursus kecantikan yang digelar oleh KPPG Kota Bandung ini  sangat tepat mengingat Kota Bandung sebagai kota jasa yang notabene tidak memiliki sumber daya alam dan Bu Nenden KPPG ini sangat mengerti situasi ini, sebutnya.

"Karena wanita harus cantik hati, fisik dan juga penampilannya, dan perempuan juga harus aktif dan kreatif jangan kalah sama kaum lelaki, perempuan harus jadi subyek pelaku pembangunan di kota Bandung, dan jangan mau jadi objek penderita saja", tuturnya (Yusman)