-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Jantungnya Kota Bandung

60menit.com
Minggu, 07 April 2019


Masjid Agung (Alun-alun Kota Bandung)
________________________________________________________

BANDUNG, 60MENIT.COM - Minggu (7-04-2019) Seperti kota lainnya di Indonesia, Kota Bandung pun memiliki alun-alun. Letak Alun-alun Kota Bandung berdekatan dengan rumah dinas wali kota, Pendopo Kota Bandung (di sisi selatan) dan masjid (di sisi barat).

Alun-alun Bandung dibangun sekitar tahun 1811, bersamaan dengan kepindahan ibu kota Pemerintahan Kolonial Belanda dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke Cikapundung. Pembangungan ibukota pemerintahan saat itu, baik gedung sarana dan prasarana penunjang pemerintahan seperti tempat kediaman penguasa (pendopo), Kantor Pos, dan Jalan Raya Pos menjadi titik awal terbentuknya alun-alun.

Pada masa Hindia Belanda, keempat sisi alun-alun dipagari deretan pohon beringin yang menjadi ikon alun-alun saat itu. Di sekeliling beringin diberi pagar, sehingga orang-orang menyebutnya waringin kurung atau beringin berpagar.

Di tengah-tengah alun-alun ada sepasang pohon beringin yang salah satunya ditanam pada 1 Mei 1909, bertepatan dengan kelahiran Putri Juliana, anak Ratu Belanda, Ratu Wilhelmina.

Pada kurun waktu yang sama, setiap malam Alun-alun layaknya pasar dadakan. Pertunjukan seni menjadi hiburan favorit warga kota. Belum lagi pertandingan sepak bola yang kerap digelar pada rentang waktu tahun 1900-1905 dan 1914-1921.

Alun-alun Bandung mengalami beberapa kali renovasi. Pada dekade 1950 hingga 1960, Alun-alun Bandung dihiasi berbagai jenis bunga. Tahun 1973, Alun-alun Bandung dipercantik dengan kehadiran kolam air mancur yang selama 10 tahun menjadi ikon Alun-alun Bandung. Saat itu, tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Alun-alun Bandung tanpa berfoto di kolam air mancur.

Sampai tahun 2001, keberadaan Alun-alun Kota Bandung dibatasi jalan dengan Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang dahulu bernama Masjid Agung Bandung. Di atas Jalan Alun-alun Barat ada jembatan yang menghubungkan antara masjid dengan alun-alun. Jembatan ini pun sangat ikonik dan menjadi lokasi favotir bagi warga dan wisatawan untuk berfoto.

Tahun 2001, Masjid Agung Bandung direnovasi. Pada renovasi ini, jalan dan jembatan yang menghubungkan antara Masjid Agung Bandung dan Alun-alun Bandung dihilangkan.

Ketika renovasi selesai pada tahun 2003, Masjid Agung Bandung berubah nama menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Setelah renovasi, bangunan Masjid Raya Bandung dan Alun-alun Bandung menjadi menyatu karena jalan dan jembatan dihilangkan.

Renovasi terakhir Alun-alun Bandung pada tahun 2014 oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Wajah Alun-alun Bandung berubah, taman seluas 1.200 meter persegi itu semakin cantik dengan rumput sintetis dan arena bermain anak-anak.

Pada 2018, Pemkot Bandung mengganti rumput sintetis dengan motif yang lebih indah. Hal itu bisa diihat dari menara Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang berada di sisi barat Alun-alun.

Kini Alun-alun Kota Bandung menjadi salah satu destinasi wisata. Pengunjungnya tak hanya warga Kota Bandung, tetapi juga dari luar kota, bahkan luar Jawa Barat. (*)