-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Sektor 21: Pemberdayaan Santri Dalam Pembangunan Mesin Olah Sampah Di Pesantren Al-Falah 2

60menit.com
Rabu, 10 April 2019


BANDUNG, 60MENIT.COM - Rabu(10/04/2019) Program Citarum Harum yang sudah berjalan selama satu tahun ini, tentunya sudah banyak hasil yang dapat kita lihat bersama. Dari mulai kondisi bantaran yang ada di anak-anak sungai dan sungai Citarum itu sendiri, sampai dengan pola pikir masyarakatnya dalam menyikapi lingkungan sudah bisa kita rasakan terutama kesasadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan khususnya dalam penanganan sampah juga semakin lama semakin membaik dan ini tentunya patut kita syukuri bersama.

Beberapa waktu lalu akibat dari ketidak pedulian kita terhadap ligkungan, Citarum yang merupakan sungai kebanggaan kita bersama khususnya warga Jawa-Barat menjadi salah satu sungai terkotor di Dunia.

Dengan keadaan tersebut, munculah perpres No. 15 Tahun 2018 yang berisi tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan DAS Citarum. Dimana TNI selaku Satgas yang diatur dalam Perpres tersebut bertugas, untuk mengembalikan lagi marwah sungai Citarum. Sehingga salah satu sungai strategis ini, dapat kembali menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang

Saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sudah mulai tumbuh kembali. Bukan hanya masyarakat saja, berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta juga sudah banyak yang terlibat didalamnya guna membantu suksesnya Program Citarum Harum


Salah satunya adalah PT. Megah Ganda Utama (MGU). Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan sampah dengan system terbaru, bersama sama dengan TNI dalam hal ini Satgas 21 telah berbuat demi terlaksananya Program Citarum Harum dalam merevitalisasi DAS Citarum sesuai dengan tujuan Perpres tersebut yang salah satunya membuat mesin pengolah sampah di Pesantren Al-Falah 2

Saat di konformasi, H. Ade Wijaya selaku Inventor Solair System dan Konsultan teknis dari PT. MGU kepada 60menit.com mengatakan," Saat ini kami sedang melakukan pembangunan mesin pengolah sampah di Ponpes AL-Falah untuk menjadi Pilot Projects Program Sektor 21 Satgas Citarum harum. Teknologi Mesin Olah sampah yang kami pasang disini, sebagai salah satu bagian dari Integrasi Kawasan System TOSS TMRL (Tempat Olah Sampah Sementara Terpadu Mandiri Ramah Lingkungan) dan dalam pelaksanaanya kami memberdayakan para santri disini", kata Haji Ade

Para Santri Al-Falah
Alhamdulilah dengan kebersamaan dan semangat para santri dalam membantu pembangunan ini, lanjut H. Ade, target pembuatan mesin yang telah ditentukan bisa lebih cepat selesai.  Pemberdayaan para Santri di Ponpes Al-Falah ini juga membuat kebanggaan tersendiri untuk mereka, sekarang mereka dapat memiliki sebuah alat hasil karya mereka sendiri. Kedepanya alat ini akan mereka rawat serta jaga, untuk dapat menuntaskan permasalahan sampah yang selama 2 tahun ini menjadi masalah yang sangat krusial yang menganggu aktivitas mereka saat sekolah, mengaji dan menghafal Al-Qur'an".

"Semoga dengan adanya pembangunan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Selain itu, para santri juga dapat belajar dan berkarya sehingga ini menjadi sesuatu hal yang sangat positif terutama untuk generasi yang akan datang". pungkas H. Ade Wijaya

KH. Cecep Abdullah 
Sementara itu KH. Cecep Abdullah Syahid. M. Pd selaku pengasuh Ponpes Al-Falah 2 yang berlokasi di Desa Nagreg berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk Pesantren Pesantren lainnya yang sama di seluruh Jawa-Barat

"Alhamdulilah pembangunan kawasan ini berjalan lancar tanpa adanya hambatan, para santri juga sangat antusias dengan proses pembuatan kawasan TOSS TMRL ini dan mereka turut serta membantu demi kelancaran pembangunannya. Tentunya hal ini juga berkat Do'a dan dukungan dari semua pihak, sehingga pembangunanya lancar bahkan sudah mencapai 80%. Terima kasih untuk Pak Kolonel Yusep dan pak H Ade, berkat beliau pembangunan kawasan ini terlaksana dengan baik", ucap pengasuh Ponpes saat di minta pendapat terkait progres pembangunan kawasan tempat olah sampah di lingkungan pesantren Al-Qur'an Al-Falah ini

Kol. Inf Yusep Sudrajat
Ketika di hubungi melalui selulernya, Kolonel Inf Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 Satgas Citarum Harum menjelaskan kalau Dirinya selaku Dansektor beserta anggotanya akan terus berupaya secara maksimal  untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang ada di wilayah tugasnya terutama terkait sanpah dan limbah demi tercapainya program Citarum harum sesuai amanah perpres No. 15 Tahun 2018 yang telah di gulirkan oleh Presiden

"Kami selaku satgas akan bekerja sebagaimana mestinya, kondisi sungai Citarum dan anak -anak sungai beberapa waktu lalu keadaanya sangat memprihatinkan. Limbah dan sampah selalu menjadi permasalahan yang sangat krusial, sehingga perlu dilakukan penanganan yang cepat dan tepat. Mau sampai kapan hal ini dibiarkan, perlu adanya usaha yang nyata dalam pengerjaanya. Mudahan apapun yang kita laksanakan dalam mewujudkan impian warga Jabar, Citarum menjadi bersih dan masalah sampah bisa segera diatasi". harap Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat mengahiri penjelasanya (T.Pro)