-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Cemilan Legendaris Sunda, Dibalik Nama Kudapan Trasisional Asli Bandung

60menit.com
Senin, 20 Mei 2019


CIU, kudapan khas Sunda legendaris yang masih banyak dijual
___________________________________________________________

BANDUNG, 60MENIT.COM – Pada tulisan pertama telah dibahas misteri dibalik sejumlah kuliner khas Kota Bandung. Ternyata, masih banyak kuliner Kota Bandung yang terkenal dengan nama unik. Penasaran?

Pada tulisan kedua ini, kembali humas.bandung.go.id akan mengungkap misteri dibalik nama-nama kuliner khas Kota Bandung.

Ciu ;
Namanya yang hanya terdiri dari 3 huruf tidak membuat kudapan ini menjadi simpel baik dari rasa, bahan maupun cara mengolahnya. Ciu singkatan dari aci jeung cau (kanji dan pisang). Tepatnya berasal dari potongan pisang kepok dipadukan dengan adonan beraroma daun pandan dan tepung beras. Kemudian dikukus dengan balutan daun pisang.

Melihat adonanya, kita pasti teringat makanan tradisional lainnya, yaitu nagasari. Tetapi lain dengan nagasari, pada ciu komposisi pisang memiliki porsi lebih banyak daripada adonan kuenya.

Zaman dahulu di saat kita sering melancong ke bioskop pinggiran kota atau misbar (gerimis bubar), ciu menjadi kudapan andalan yang selalu dibarengi dengan rebusan ubi dan kacang. Serta tentu saja ditemani bajigur atau bandrek sebagai pelancar kerongkongan saat mengonsumsinya.

Colenak ;
Colenak berasal dari singkatan dicocol enak. Cara mengudapnya memang tak seperti namanya, dicocol. Colenak pada dasarnya sudah dibubuhi cairan gula merah pada saat menghidangkannya, sehingga tidak perlu lagi ada proses mencocol.

Colenak merupakan salah satu makanan tradisional yang berumur hampir 100 tahun. Colenak pertama kali diperkenalkan oleh Aki Murdi asal Padasuka Bandung pada tahun 1930. Hingga kini Colenak Aki Murdi masih bisa dinikmati, silakan datang ke kedainya di Jalan Jend Ahmad Yani No 733 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Colenak adalah makanan merakyat yang berbahan dasar peuyeum (tapai singkong) manis dan dipanggang dengan arang hingga bagian luarnya agak gosong. Peuyeum tersebut akan di potong-potong hingga seukuran 1 x 1 cm agar mudah ditusuk. Dihidangkan diatas daun pisang dan dibubuhi cairan gula merah dan pandan yang dicampur dengan parutan kelapa.

Kelezatan colenak memang digolongkan sebagai menu cuci mulut karena manis asam tapai dan pahit arang dipadu dengan manis gula merah yang wangi bertekstur kelapa, sudah pasti akan memanjakan lidah setelah memakan makanan yang pedas.

Sekarang ini banyak varian colenak yang bumbui dengan wewangian atau saus beraroma lain seperti durian, coklat, dan keju. Namun tetap saja, kedahsyatan perpaduan rasa dalam colenak tetap dominan yang menjadikannya kudapan yang khas.

Batagor :
Makanan ini memang tergolong sebagai makanan berat dan bukan merupakan kudapan. Batagor juga menjadi makanan nasional. Batagor adalah asli kelahiran dan dibesarkan di Kota Bandung.

Batagor atau baso tahu goring merupakan turunan dari makanan legendaris khas Bandung yang bernama bakso tahu siomay atau orang Jakarta menyebutnya siomay. Bahan dasar batagor, yaitu tahu, tepung terigu, ikan tenggiri, serta lembaran pangsit untuk siomaynya.

Konon, batagor lahir dari ketidaksengajaan. Saat itu, Isan atau Ihsan, seorang penjual bakso keliling di seputaran Jalan Kopo, Bandung Tahun 1973, sedang berpikir karena bakso tahu yang dijajakan kurang laku. Lalu muncul ide sederhana untuk menggoreng sisa bakso tahu tersebut.

Pada awalnya bakso tahu yang digoreng tersebut ia bagikan pada tetangga, namun ternyata para tetangganya sangat menyukainya. Malah ada tetangga yang diminta untuk dibuatkan lagi. Melihat antusiasme tersebut, Ihsan mulai mencoba menjajakan bakso tahu yang telah digoreng bersama baso tahu yang biasa ia jual.

Di luar perkiraannya, ternyata peminatnya banyak, bahkan berdagang bakso tahu yang digoreng lebih laku dari berjualan bakso saja. Batagor memliki bumbu yang sama dengan ayah kandungnya baso tahu siomay yaitu sambal kacang pedas, kecap manis, plus perasan jeruk limo.

Nah Wargi Bandung, sejumlah misteri telah terungkap. Sekarang, tak ada salahnya jika rahasia itu diceritakan kepada anggota keluarga yang lain. Atau mungkin ingin membuat makanan baru dengan penamaan yang lebih misterius? (Zhove)