-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Camat Bandung Kulon dan Para Lurahnya Apresiasi Program Citarum Harum Dalam Mensukseskan Program Kang Pisman

60menit.com
Rabu, 19 Juni 2019

Drs. Asmara Hadi, M.O. (Camat Bandung Kulon)
_______________________________________

BANDUNG, 60MENIT.COM - Rabu (19-06-2019) Camat Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung (Drs. Asmara Hadi, M.O) sangat mengapresiasi program citarum karena sangat berhubungan dengan Program Unggulan Kota Bandung yaitu Program KANGPISMAN, hal ini diucapkan dalam sambutannya pada sosialisasi program citarum harum di SMP 55, Cigondewah Kaler Kota Bandung.

Kangpisman adalah sebuah program pemanfaatan sampah berbasis ekonomis sehinga bisa memiminimalisir keburukan sampah tetapi akan menambah pendapatan sampingan masyrakat, dengan cara, Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman).

Asmara Hadi, mebyampaikan sambutannya,  "Apresiasi terhadap program citarum harum karena Pemerintah Kota Bandung, utamanya di wilayah Kecamatan Bandung Kulon merasa terbantu sehinga arah gerakan kebersihan sungai dan linkungan merasa terkondisikan" ucapnya. 


"Program Citarum Harum sangat bersinergi dengan Program Kang Pisman, yaitu Solusi Masalah Sampah Kota Bandung,  kang Pisman berarti, Kang (kurangi sampah makanan), Pis (pilah sampah) dan Man (manfaatkan sampah menjadi nilai jual)" Imbih Camat Bandung Kulon

Dalam waktu dan giat yang sama, Komandan Sektor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) mensosialisasikan Program Citarum dengan mengedapankan program hidup sehat dengan mengenalkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Untuk mencapai hasil maksimal dalam realisasi Program Citarum Harum yang selama ini berjalan, Dansekor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) mendalami kajian karakter masyarakat dalam berprilaku terhadap lingkungan selama ini kurang memiliki rasa peduli, sehingga perlu edukasi yang oftimal terhadap semua lapisan masyarakat tentang pentingnya Program Citarum Harum yang sangat berhubungan erat dengan Kesehatan Masyarakat sehingga butuh tindakan yang berkelanjutan baik oleh pemerintah maupun para pihak utamanya para pengajar (Guru) dan stakeholder. 

"Sungai Citarum yang panjangnya lebih kurang 300 km dari hulu Citarum di Cisanti hingga muara gembong, mengairi ribuan hektar sawah dan menjadi sumber kehidupan jutaan masyarakat, sehingga butuh kebersihan untuk mengendalikan kesehatan masyarakat dan lingkungan" Tegas Kol. Asep R. Taufik. 

Selain menegakkan ketertiban pembuang sambah juga mengutamakan fasilitas jamban sehat dan Septiktang Komunal supaya sungai tidak tercemar dari kotoran tinja.

Lurah Kelurahan Warung Muncang, (Dede Junaedi, S.H.) ketika ditanya oleh wartawan 60menit.com, "Hal diatas memang benar adanya, kami saat ini sampai membayar orang yang disegani, untuk memantau anak sungai cilimus, apa bila ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai maka kami tindak dengan OTT" Katanya. 

Searah Jarum Jam (Dede, Wahyu dan Dadang didampingi Dabsub 06-22 Citarum Harum)

"Maka kami berikan sangsi sosial dengan mempotonya dan dipampangkan di spanduk yang kami pasang ditepian sungai tersebut supaya ada efek jera, dan kebanyakan pelakunya adalah warga yang ngontrak, yang belum mengetahui sosialisasi kami" ujar Dede. 

Selain masalah sampah rumah tangga juga yang mencemari sungai adalah Tinja oleh masyarakat bantaran sungai yang tidak memiliki jamban sehat. 

Hal ini disampaikan oleh Lurah Kelurahan Cigondewah Kidul (Wahyu, Ahmad Afandi, S.Ip, M.Si.), "Kami pun sudah melakukan sosialisasi dengan masif, namun disamping itu perlu adanya belanja modal, utamanya menghindari pembuang tinja langsung ke sungai" ucap Wahyu.

"Untuk menyelesaikan masalah pembuang tinja masyarakat solusinya yaitu perlu dibuatkan Septic Tank Komunal, yaitu kami  membutuhkan lahan untuk membuatnya sedangkan lahan sudah padat penduduk, maka susah mencari lahan yang pas walaupun untuk di beli" Jelas Wahyu. 

Disampaikan oleh Lurah Cigondewah Kaler, (Dadang M. Arifin, S.Si., S.H.) mengatakan, "Kami berencana dalam menyikapi program citarum harum, yaitu dengan membuat wisata air, yang bekerja sama dengan para RW setempat dan karang taruna, sehingga dengan hal ini Program Kang Pisman bisa dijalankan juga pendukungan terhadap Program Citarum Harum bisa terlaksana" Harapnya. 

Camat Bandung Kulon Saat Mempraktekan Cara Memilah Sampah

Menggencarkan sosialisasi tentang betapa pentingnya kesehatan yang berkelanjutan sehingga menekan kesadaran sikap masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan yang sehat dan bersih sudah berjalan di Pemerintah Kewilayahan Kota Bandung, tinggal sarana dan prasarananya masih dalam upaya yang serius oleh pemerintah. 

Lilis Sulistyaningsih, S. Pd. (Guru SMP 55) mengatakan. "sangat senang dengan adanya program Citarum Harum, karena Sungai yang sebelumya berbau busuk sekarang sudah tidak berbau lagi, sehingga tidak mengganggu ajar mengajar dengan bau busuk yang ditimbulkan oleh Sugai yang berada di samping sekolah" ujarnya.

Akhir kegiatan dilakukan penandatanganan fakta intergtitas layaknya deklarasi untuk selamatkan Sungai Citarum, dilakukan oleh semua komponen penting lingkungan dan para guru juga siswa/i.

Kegiatan ini dihadiri oleh, Satgas Citarum Harum sektor 22, Kadiskes Kota Bandung (dr. Rita Revita), Camat Bandung Kulon (Drs. Asmara Hadi, M.O), Lurah warung muncang (Dede Junaedi, S.H.), Lurah Cigondewah Kidul (Wahyu, A. Afandi, S.Ip., M.Si.), Lurah Cigondewah Kaler (Dadang M. Arifin, S.Si., S.H.) dan Kapolsek Bandung Kulon. 

(Zho)