-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Demi Dukung Program Citarum Harum, PT. Trisula Tetap Jaga Komitmen Dari Satu Tahun Lalu

60menit.com
Selasa, 30 Juli 2019


Dansektor 21 Satgas Citarum Harum (Kol. Inf Yusep Sudrajat)

CIMAHI, 60MENIT.COM - Selasa (30/07/2019) Selesai melakukan pengecekan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di  PT. Benang Warna Indonesia, Kolonel Inf Yusep Sudrajat selanjutnya melanjutkan pengecekan ke Pabrik lain yang berada di wilayah tugas-nya.

Untuk pabrik yang ke-2, Dansektor 21 bersama dengan angota-nya dan beberapa anggota dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PMPR Indonesia serta beberapa awak media baik dari  Cetak, Online maupun Televisi, secara bersama-sama melihat proses IPAL di  PT. Trisula Textile Industri Tbk yang berlokasi di Jalan Mahar Martanegara No. 170 Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.

Wagiyono selaku Direktur Produksi sedang menerangkan proses IPAL di perusahaan tempatnya bekerja
Hal ini untuk mengetahui, sejauh mana pelaksananan pengolahan limbah di perusahaan tersebut, setelah beberapa waktu lalu telah membuat komitmen dengan Kolonel Yusep Sudrajat, selaku Dansektor 21 Satgas Citarum harum.

"Kami tidak bosan-bosan nya untuk mengecek limbah pabrik. Hari ini, Selasa tanggal 30 Juli 2019, pada pukul 12.00 Wib saya Kolonel Yusep selaku Dansektor 21, mengadakan pengecekan IPAL ke PT. Trisula yang berada di kota Cimahi, tepatnya di jalan Mahar Martanegara No 170", jelas Kolonel Yusep saat menjelaskan kepada awak media

"Setelah kita cek, apa komitmen yang telah kita buat kurang lebih 1 tahun yang lalu ternyata masih konsisten seperti yang kita lihat tadi, ikan hidup dan airnya seperti ini", ucap Kolonel Yusep sambil menunjukan contoh air limbah yang di ambil dari outlet pembuangan terakhir yang menurutnya dengan hasil itu sudah memenuhi baku mutu yang digunakan saat ini

Saya Dansektor 21 Satgas Citarum harum, lanjut Kolonel, akan tetap mengecek IPAL semua pabrik dan akan saya datangi satu persatu. Saya akan melihat komitmen apa yang telah dibuat dulu, sejauh mana mereka (pabrik-pabrik) ini melaksanakan komitmen tersebut dan PT. Trisula ini salah satu pabrik yang telah melaksanakan komitmennya dengan baik.

"Karena memang Perpres No.15 Tahun 2018 ini, kalau bukan Dansektor, bukan satgas Citarum yang mengamamankan atau melaksanakan Perpres itu, siapa lagi?. DAS Citarum ini harus cepat kembali normal seperti sediakala, agar masyarakat juga bisa kembali beraktifitas di sungai sungai DAS Citarum, agar airnya bisa dimanfaatkan lagi untuk pertanian, perikanan  dan untuk Listrik.", terang Dansektor

Dansektor 21 saat mengecek outlet pembuangan limbah PT. Trisula Textile 
Mungkin juga kedepan, tambah Dansektor, air Citarum bisa untuk mandi lagi dan kembali sebagai tempat untuk masyarakat bermain main di sungai. Memang waktu kita masih lama, baru 1 tahun lebih 3 bulan, dari waktu Perpres 7 tahun yang direncanakan. Jadi, kita akan tetap konsisten untuk mengecek limbah ini.

"Saat ini sudah saya tingkatkan penangananya, apabila ada yang tertangkap buang limbah kotor, saya akan koordinasi dengan lihak Kepolisian dan pihak Lingkungan Hidup, untuk dilaksanakan tindakan hukum dan itu sudah diberikan kepada beberapa pabrik di wilayah saya serta kita akan dorong sampai ke persidangan", tegasnya

Kolonel Yusep juga berharap, dengan pemberitaan ini yang nantinya mungkin juga jadi viral, dirinya mengharapkan kepada para pemilik perusahaan agar tidak kucing kucingan lagi.

"Pada dasarnya, prajurit Siliwangi ini, 24 jam akan selalu berada di masing masing wilayahnya untuk mengecek kejernihan atau keadaan sungai sungai di wilayah tugas kami", pungkas Dansektor

Sementara itu Wagiyono selaku Direktur Produksi di PT. Trisulatex menjelaskan," Ini adalah pabrik Tbk dan perusahaan ini bergerak di bidang Uniform, jadi kita celup Polyster dan kebanyakan Polyster", ucap Wagiyono

Untuk proyek IPAL sendiri, lanjut Wagiyono,  kita mengelola dengan cara kimia, kemudian biologi, kemudian kimia lagi, dan yang terakhir kita melakukan proses filtrasi. Kedepan kita punya proyek untuk proses Recycle, karena seperti Dansektor tadi katakan, bantaran sungai di Cimahi ini mungkin sudah banyak tercemar, jadi kita memang progres kedepanya untuk recycle water.

"Proses IPAL di persiapkan untuk itu, dan saat ini sudah berjalan sekitar 10% untuk proses Recyclenya. Saat ini untuk debit air yang dibuang kesungai sesuai ijin, yaitu sekitar 800 sampai 1000 meter kubik/hari. Namun kedepan mungkin kita akan menyiapkan 2 sampai 3 kali lipat kapasitas IPAL nya jadi 3500 meter kubik/harinya", ungkapnya

Direktur PT. Trisula (Wagiyono) sedang memberikan penjelasan kepada beberapa awak media 
Wagiyono juga menjelaskan, kalau pabrik tempatnya bekerja sudah berdiri sejak 52 tahun yang lalu. "jadi cukup lama, dan kita sudah komitmen sesuai dengan yang Dansektor tadi bicarakan dari tahun kemarin", tegas Wagiyono

Giyono menambahkan ,"Saya juga sangat salut kepada Komandan Sektor 21 yang terus terusan kontrol dan patroli, dan kita juga sangat wellcome sesuai dengan komitmen yang sama sama kita buat pada waktu itu. Dan untuk industri yang lain, kalau melihat dari aturan pemerintah saat ini, sebaiknya memang diarahkan sudah proses recycle. Karena memang air permukaan di Cimahi ini setiap Tahun nya sudah turun terus dan juga untuk membantah yang kucing kucingan tadi, karena kalau recycle otomatis tidak buang ke sungai", pungkas Wagiyono (T.Pro)