-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Maung Lugay, Wangsit Siliwangi dan Mojang Priangan Membuat Penonton Terkesima Hidmat di Panggung Budaya Citty Expo 2019

60menit.com
Kamis, 04 Juli 2019

Wangsit Siliwangi, di Panggung Budaya Indonesia City EXPO-APEKSI 2019 di Kota Semarang, Kamis Malam (5/07) / Poto : Retno
___________________________________________

SEMARANG, 60MENIT.COM - Kamis (5-07-2019) APEKSI Indonesia City Expo 2019 Hadirkan Beragam Acara Untuk Tingkatkan Kreativitas UMKM dan Seni Budaya Nusantara, dari peserta Rakernas Apeksi ke-14 dan City Expo ke-17 di Kota Semarang, dari tanggal 3 hingga 6 Juli 2019.

Dalam penutupan Rapat Kerja Nasional APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) kembali digelar tahun 2019 ini. Festival Panggung Budaya di sela Indonesia City Expo masih hadir dengan tujuan yang sama, yakni ingin meningkatkan kreativitas dan mendorong daerah dalam menjalin kerja sama dengan para pemegang saham . 

Panggung Budaya acara yang digelar pada, Kamis 5 Juli 2019 di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah,  mengisyaratkan suguhkan rangkaian acara menarik, mulai dari Pawai Budaya Nusantara, Pagelaran Seni, Musik, dan Budaya Nusantara, Karnaval Malam Semarang, Kuliner Khas Semarang, Tur Kota, Gebyar Produk UMKM, dan Talk Show juga Fashion Show.

Persiapan Tampil Maung Lugay

Kota Bandung Hadirkan tarian Maung Lugay, Wangsit Siliwangi dan Mojang Priangan di acara panggung Budaya Indonesia City Expo - APEKSI 2019.

Salahsatu sajian menarik di acara Panggung Budaya hingga penonton terpesona dengan rampak kendang yang mengiringi tarian dengan gerak yang melenggok dan gagah karismatik disaat Jaipong Maung Lugay berperan kuasai panggung 

Wangsit Siliwangi Yang Karismatik

Wangsit siliwangi menyusul setelah peran maung lugay, ini pun tak kalah tangguh dan hidmat dari tampilan semula, seolah kita menyaksikan sejarah sunda yang mulai tandang di tatar pasundan yang memulai roda kehidupan yang penih fana dan cobaan

Mojang Priangan Penuh Ceria Bahagia

Tarian mojang priangan yang disuguhkan oleh Kontingen Kota Bandung sebagai penutup rangkaian tarian dari Kota Bandung yang punuh riang dan bahagia, mengisyaratkan kita ikhlas dalam menikmati hidup sebagai kodratik dan takdir dari Tuhan Sang Pencipta

Ke-Tiga tarian tersebut memiliki sinopsis yang berbeda, namun kita menerima takdir yang ikhlas dengan mengarungi Hidup Budaya Sundawi hingga bahagia

SINOPSIS 
Jaipong Maung Lugay, Tarian ini merupakan karya tari jaipong yang menggambarkan kebangkitan Manusia Sunda yang lahir hidup dan berkembang di Kerajaan Sunda. Kebangkitan tersebut didasari oleh rasa silih asih, silih asah, silih asuh yang senantiasa saling mengharumkan, Saling menjaga nama baik dengan tetap menjaga martabat/harga diri (sifiwangi), diantara sesama mahluk hidup, Hal tersebut merupakan ajaran leluhur Kerajaan Sunda Pajajaran. 

Wangsit Siliwangi, Tarian ini menggambarkan ekspresi makna. Wangsit Siliwangi Suatu yang diamanatkan oleh Sri Maharaja Nila Wastu Kancana Raja Pajajaran kepada seluruh rakyat Pajajaran untuk selalu memegang ajaran hidup yaitu silih asah, silih asih dan silih asuh terhadap sesamanya.

(Zho)