-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kol. A. Rahman Taufik Di Seminar KKN Tematik UPI, Peran Akademisi Untuk Pendampingan Sukseskan Permaslahan Citarum

60menit.com
Senin, 19 Agustus 2019

60Menit.com - Kol. Inf. A. Rahman Taufik, bersama jakaran akademisi UPI dan Camat Coblong, ketika Seminar KKN Tematik UPI, Senin (19-08-2019)

BANDUNG, 60MENIT.COM - Senin (19-08-2019) Seminar hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum Bertempat di Aula  Jatimekar Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin19/8-2019.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Setyabudhi Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Seminar dan Diseminasi hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum tahun 2019.

60Menit.com - Pemaparan Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, (Seminar Mahasiswa KKN Tematik UPI) 
Sementara dalam kesempatan acara Seminar dan Diseminasi hasil KKN Tematik Citarum Harum UPI Kampus Purwakarta, sebagai pembicara Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik), memaparkan program “Citarum Harum” melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Sejak dicanangkannya program Citarum Harum, para mahasiswa berbagai Sekolah Tinggi dan Universitas dipacu untuk ikut ambil bagian dalam mensukseskan program Citarum Harum tersebut.

Begitu pula dengan mahasiswa dari UPI Kampus Setyabudhi  dalam kegiatan KKN-nya sebagai pengabdian kepada masyarakat dan pembelajaran penerapan teori perkuliahannya, turut mengambil tema kegiatannya yaitu “Tematik Citarum Harum”.

Sungai Citarum dinyatakan sebagai salah satu tempat paling tercemar dan terkotor se Dunia, oleh Garry Bunchemarch (Wartawan Inggris).

Pada tahun 2013 Green Cross Switzerland dan Blacksmith Institute menyatakan Sungai Citarum sebagai salah satu tempat paling tercemar di dunia.

Begitu pula oleh Word Bank bahwa sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang ke tiga di Indonesia, disebut sebagai sungai terkotor.

Dikutip dari halaman National Geographic, tingkat limbah dan polusi di Sungai Citarum sudah sangat mengkhawatirkan. 

Penelitian menunjukkan bahwa sungai tersebut mengandung bahan kimia beracun dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Selain itu, tidak sedikit penduduk lokal di sekitar Sungai Citarum yang menderita berbagai penyakit kulit, mulai dari kudis hingga infeksi kulit dan stunting sindrom. Kualitas air yang buruk, juga mengakibatkan menurunnya hasil panen para petani.

Pemerintah Daerah selama ini seakan tak berdaya untuk menanggulangi permasalahan Sungai Citarum tersebut, yang mana pencemaran sebagian besar dari limbah pabrik, dan sebagian lagi dari peternakan serta limbah rumah tangga (Domestik).

Hingga akhirnya, di era Pemerintahan Presiden Jokowi, langkah penanggulangan dilakukan dengan menggulirkan program “Citarum Harum” melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum yang ditandatangani pada 14 Maret 2018.

Setelah kurang lebih setahun berjalan, berdasarkan hasil evaluasi dari Pemprov Jawa Barat selaku Komando Satuan Tugas Citarum Harum, saat ini, menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

Dalam pencapaian Citarum yang bersih dan sehat, bebas pencemaran limbah-limbah tentu memerlukan proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak.

60Menit.com
Dalam kesempatan acara Seminar dan Diseminasi hasil KKN Tematik Citarum Harum UPI Kampus Setyabudhi sebagai pembicara Dansektor 22 Citarum Harum (Kol.Inf.Asep Rahman Taufik).

Melalui KKN tematik ini, mengharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan Citarum, tapi sebagai sarana pembelajaran baik hard skill maupun soft skill bagi mahasiswa. 

Pembelajaran soft skill, disini diharapkan menjadi bekal mahasiswa di masa depan yang akan bermanfaat khususnya di dunia kerja.

“Untuk itu kami menunggu ide-ide pemikiran dari UPI baik dalam bentuk pendampingan, pengajaran dan penyelesaian permasalahan di Citarum,” tuturnya

Hadir dalam kesempatan Seminar tersebut  Camat Coblong Kota Bandung (Drs. Krida Hamidi Praja),   Rektor UPI (Prof. Dr. Sahidin) dan pembimbing dari UPI (Faharudin), Babinsa Kecamatan Coblong (Kaf. Inf. TABRONI) Sub 8 Sektor 22 (Peltu Ade Rapiudin).

(ZHO-JPCH)