-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Tahun 2019 Pemkot Bandung Telah Renovasi 1.800 Rutilahu

60menit.com
Kamis, 07 November 2019

60Menit.com - SEKRETARIS Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Penduduk dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Agus Hidayat pada acara Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Kamis (7/11/2019).
60MENIT.COM ☐ Sebanyak 1.800 rumah tidak layak huni atau rutilahu di Kota Bandung telah direnovasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Penduduk dan Pertamanan (DPKP3). Setiap rumah mendapat bantuan biaya renovasi sebesar Rp 15 juta.

"Kita memang menargetkan tahun ini sebanyak 1.800 sampai 2.000 unit rumah tidak layak yang kita bisa tangani," kata Sekretaris DPKP3 Kota Bandung, Agus Hidayat pada acara Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Kamis (7/11/2019).

Agus menyampaikan, dana yang diberikan untuk biaya renovasi sifatnya stimulan karena sebesar Rp 15 juta tidak cukup untuk memperbaiki rumah. Diharapkan dana stimulan tersebut dapat memancing partisipasi warga untuk memperbaiki rutilahu di sekitar tempat tinggalnya.

"Itu sebagai stimulan. Selanjutnya saling bantu oleh warga di lingkungannya," katanya.

Agus mengungkapkan, warga biasanya memberlakukan sistem iuran. Ada kesepakatan di antara warga untuk menetapkan rumah yang diprioritaskan untuk direhabilitasi. Sampai selanjutnya pemerintah kembali memberikan dana stimulan tersebut.

Agus memastikan, dana renovasi rutilahu tepat sasaran. "Kita juga punya tim pengecekan lapangan, bahkan ada data yang menunjukan dalam satu rumah ada 8 keluarga," katanya.

Selain rutilahu, DPKP3 Kota Bandung tengah fokus untuk mengurangi wilayah kumuh. Saat ini daerah timur dan utara Kota Bandung sudah tidak ada kawasan kumuh. Di wilayah ini, bangunan-bangunan yang ada sudah memenuhi kriteria baik dari sisi konstruksi maupun lingkungan serta sarana dan prasarananya.

"Berdasarkan data, kawasan kumuh di Kota Bandung saat ini tersisa di tengah kota dan barat. Untuk penataan kawasan kumuh, sekarang kita lebih fokusk ke perbaikan sanitasi, perbaikan sarana air bersih, perbaikan toilet atau MCK dengan membuat septick tank komunal. Kita akan lihat data PPIPK, sudah berapa kawasan kumuh yang ditangani melalui program sarana lingkungan," tutur Agus.

(Eka)