 |
| 60Menit.com - Edy Daniel Tondok |
60MENIT.COM, Jakarta ☐ Pemda Toraja Utara di bawah kepemimpinan duet Kala'tiku Paembonan-Yosia Rinto Kadang (Kaboro) saat ini, harus diakui giat membangun.
Program kegiatan baik pisik maupun nonpisik selama satu periode pemerintahan Kaboro tersebut berlangsung dinamis. Banyak hal yang sudah dilakukan sebagai capaian hasil. Namun masih ada pula hal yang menjadi harapan belum terealisasi.
Pendek kata, di balik sukses yang dicapai, masih ada kelemahan yang timbul.
Tak heran, sikap pro-kontra berbagai pihak atas kinerja duet Kaboro' tersebut tetap ada.
Meski demikian, kritikan yang muncul sepanjang itu konstruktif sah-sah saja serta positif adanya. Anggap itu sebagai masukan yang dapat menjadi bahan untuk perubahan atau pembaharuan menuju Torut yang lebih baik kedepan.
Seperti dilontarlan Edy Daniel Tondok, warga Toraja yang berdiam di Kota Malang. Sosok pemuda yang berlatarbelakang pengusaha ini, sangat menaruh peduli terhadap perkembangan pembangunan Toraja khususnya Torut.
Menurut Edy, untuk membangun Toraja harus dimulai dari bagaimana menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) utamanya Para Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pelayan Masyarakat dan Subjek Pembangunan. Tujuannya untuk menciptakan dan meningkatkan skill dan kinerja aparatur.
"Saya kira ini salah satu perubahan yang mendasar, membenahi aparatur, bagaimana SDMnya. Belum lagi berbicara SDM dalam konteks peningkatan mutu pendidikan di sekolah atau di kampus," ujarnya.
Via WhatsApp (WA), Jumat, hari ini (21/2), Edy juga menyinggung tentang kebersihan kota Rantepao yang menurutnya, harus mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat setempat.
Pasalnya, Rantepao adalah ibukota Torut. Juga sebagai barometer daerah tujuan wisata (DTW) Toraja Utara di Sulsel.
"Kebersihan kota Rantepao perlu dijaga. Terlebih lagi Toraja sebagai daerah tujuan wisata utama," tutur Edy seraya menyebut pentingnya perbaikan beberapa objek wisata yang ada.
Begitu pula infrastruktur jalan menuju objek wisata serta pembangunan toilet umum yang bisa disewakan di lokasi objek, serta banyak lagi.
Kembali ke Pembangunan SDM, Edy menekankan yang paling fundamental adalah pembangunan mental dan watak (mental and character building) serta spiritual. Untuk itu, harus dimulai dari guru atau pendidik. "Ini juga penting dan menjadi harapan. Harus ada perhatian pemerintah kepada guru-guru sekolah minggu misalnya. Mereka perlu diberi insentif. Tentu saja ini untuk meningkatkan semangat dan kualitas SDMnya," terangnya.
(Topan-Roland/Anto)