-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Bendungan Pidekso Progres Tahap I Capai 92%, Suplai 1500 Hektar

60menit.com
Selasa, 23 Juni 2020

60menit.com - Bendungan Pidekso Progres Tahap I Capai 92%, Suplai 1500 Hektar. (Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI), Srlasa (23-06-2020).
60MENIT.COM, Jakarta | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangunan bendungan di Jawa Tengah untuk mendukungnya sebagai provinsi lumbung pangan nasional. Salah satunya adalah Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri yang saat ini progres Tahap I mencapai 92%.

“Selama wabah pandemi COVID-19 pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan, ini dilakukan demi menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya,” ungkap Kementerian PUPR dalam rilis yang diterima IndonesiaDev, Selasa (23/6/2020). 

Kegiatan pembangunan yang berlanjut, katanya, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional dalam tatanan baru (New Normal).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air tengah menyelesaikan pembangunannya Bendungan Pidekso, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air, untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.

“Bendungan multifungsi dengan kapasitas 25 juta meter kubik ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar,” jelasnya. 

Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan Intensitas tanam dari 133 % (2000 Ha) ke 240% (3600 Ha). “Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian,” kata Basuki.

Menurut Basuki, bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun memiliki manfaat dalam rangka pengembangan infrastruktur penyediaan air irigasi 1500 Ha untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan penyediaan air baku 300 liter/detik di wilayah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Kota Solo dan sekitarnya. 

“Selain irigasi, Pembangunan Bendungan Pidekso sangat diperlukan sebagai pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ulasnya lebih lanjut.


Bendungan Pidekso yang berlokasi di Kabupaten Wonogiri memiliki daya tampung sebesar 25 juta meter kubik dikerjakan oleh kontraktor PT. PP (Pembangunan Perumahan) dengan dana APBN sebesar Rp 436,9 miliar dan masa pelaksanaan selama 2.549 hari kalender (2 Januari 2015-25 Desember 2021). 

Adapun pelaksanaan efektif bagian bendungan dimulai pada pertengahan tahun 2018. Bendungan ini ditargetkan selesai Tahap II pada Desember 2021.

Bendungan ini memiliki memiliki saluran pelimpah (spillway) di sandaran kiri bendungan, dengan tipe ogee tanpa pintu dengan lebar 55 meter. Bagian spillway dibagi menjadi 4 zone, yakni zone inlet, zona transisi, zona chuteway, dan zona saluran pembawa. 

Tinggi bendungan utama dari bendungan ini adalah 44 meter, lebar puncak 10 meter, panjang puncak total 387 meter, dan tipe urugan random

Di Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR juga membangun tujuh bendungan lainnya. Yaitu Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Gondang di Kabupaten Karanganyar yang telah rampung. 

Selanjutnya tengah dibangun Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Randugunting di Kabupaten Blora, Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jragung di Kabupaten Demak, dan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Cilacap. 

(Asep Dhalank S.)