-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Road Show Dansektor 22, Kolonel Eppy Gustiawan Lakukan Sidak Penghasil Limbah

60menit.com
Rabu, 09 September 2020

60menit.com: Dansektor 22, Kol. Inf. Eppy Gustiawan, ketika Sidak di Pasar Kosambi, Horizon Ultima dan Grand Asrilia Hotel, Rabu (9/09/2020).

60MENIT.com, Bandung | Dansektor 22 Citarum Harum, Kol. Eppy Gistiawan, melakukan investigasi kebeberapa tempat yang berhubungan produksi sampah (limbah), baik limbah domestik terdiri dari sampah liar dan rumahan maupun limbah cair domestik.

Dansektor 22, pada kesempatan itu mendatangai kantor pengelola pasar kosambi, Hotel Horizon dan Hotel Grand Asrilia,  yang berlokasi jl. Pejuang 45 Bandung, Rabu (9/09/2020)

Dikatakannya, sampah itu masalah kompleks, terpengaruh oleh tata kelola management sampah, baik sampah domestik maupun limbah cair domestik.

"Apabila salah dalam penataan dan pengelolaannya akan menyebabkan kerusakan pada kandungan air sungai yang berpengaruh besar pada lingkungan," ujar Dansektor 22.

Elevasi jumlah pedagang dan evaluasi daya buka dagang yang ada di pasar kosambi merupakan pusat produksi sampah, akan mempengaruhi volume produksi sampah.

Kepala Pasar Kosambi, Septi Syahreza mengatakan, di pasar kosambi, pengelolaan sampah sudah memadai daya ukur, karena hasil sampah yang dibuang melalui proses pemisahan dahulu, sehingga sampah yang murni dibuang hanya sebanyak 1,5 M3, selainnya bisa dimanfaatkan dan dijualnya.

"Untuk pengelola sampah bekerja dari pagi hingga sore, menggunakan 1 kontiner, tetapi sampah yang ada di kontiner sudah termasuk sampah yang ditampung dari warga setempat, kami membuangnya 2 (dua) kali dalam sehari, yaitu pagi jam 10 dan sore," katanya.

Pernyataan Septi diatas, membuat penasaran Dansektor 22, karena mesin pencacah sampah di Pasar Kosambi tidak dijalankan alasannya tidak ada operator, "Siapapun yang membuang sampah ke kontiner syah syah saja toh nantinya akan dibuang ke TPA, sekecil apapun kebersihan harus dijaga kepadanya supaya menjadi contoh, karena sorotan pertama bagi pendatang adalah masalah kebersihan, kedepannya kami akan datang lagi guna pengecekan perkembangan kebersihan pasar tersebut," ujar Dansektor 22.

Dansektor 22 selepas dari Pasar Kosambi berlanjut sidak ke Hotel Horizon Ultima dan Grand Asrilia Hotel yang berada di Jl. Pelajar Pejuang 45, untuk memeriksa Ipalnya.

Hotel Horizon Ultima

Pemeriksaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kedua hotel tersebut Dansektor 22 didampingi oleh dua orang Konsultan Ipal yang memadai dibidangnya, hingga tim sidak Dansektor 22 masuk ke sarana pembangunan Ipal tersebut untuk survay dan mengambil air limbah yang dihasilkan ke dua hotel.

Grand Asrilia Hotel

Menurut Salma (Konsultan Ipal), "bahwa limbah yang dihasilkan oleh Hotel Horizon Ultima mengandung Derajat Keasaman (PH) nya 7 (normal), namun kondisi Ipal sangat bau menyengat, sehingga perlu pengkajian ulang melalui Uji Laboratorium untuk pengukuran Chemical Oxygen Demand (COD) yang berpengaruh pada berkurangnya oksigen terlarut dalam air, apalagi kondisi pengolahannya dalam keadaan rusak," ucapnya.

"Ipal Grand Asrilia Hotel menurut, menurut Salma, secara kasat mata sudah bagus terlihat dari aroma air limbah tidak keluar bau, didalam kolam Ipal bisa subur ditumbuhi tanaman juga ada ikan lele hidup sehat, PH airnya 6,5 namun tetap kandungan COD nya akan kami uji di laboratorium," tutup Salma.   

(zho)