-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Tak Miliki IPAL, Saluran Pembuangan Air Limbah PT. Cipta Aneka Pangan Prima Di-Cor Satgas Sektor 21

60menit.com
Rabu, 02 September 2020


60menit.com - Anggota Satgas sektor 21 saat melakukan penutupan saluran air di PT. Cipta Aneka Pangan Prima
60MENIT.COM, Cimahi - Selasa (01/09/2020) Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat melaksanakan pengecekan sistem pengolahan Air Limbah di PT Cipta Aneka Pangan Prima yang beralamat di Jalan Cikendal, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sebelum melakukan pengecekan, Dansektor terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada pihak dari perusahaan terkait keberadaan Satgas dan program yang sedang dilakukan dalam upayanya membalikan ekosistem di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sesuai amanat Perpres No. 15 Tahun 2018

60menit.com - Kolonel Yusep Sudrajat saat memberikan penjelasan tentang program Citarum
Selain melaksanakan tugasnya sebagai Dansektor dalam upayanya untuk menata lingkungan, kegiatan ini juga didasari atas aduan dari masyarakat, dalam hal ini warga sekitar pabrik yang merasa tidak nyaman dan terganggu dengan adanya suara bising, serta bau yang berasal dari pabrik tersebut. Disamping itu, adanya temuan, berupa air limbah kotor yang terbuang dari PT Cipta Aneka Pangan Prima, yang terbuang melalui saluran Drainase. Hal ini seperti yang disampaikan Kolonel Inf Yusep Sudrajat saat memberikan penjelasan kepada para awak media yang hadir

" Hari ini kami sektor 21 melaksanakan pengecekan ke salah satu perusahaan coklat, yaitu  PT. Cipta Aneka Pangan Prima yang berada di wilayah Kelurahan Melong Kota Cimahi. Dimana, seminggu yang lalu saya mendapatkan aduan dari masyarakat sekita Pabrik, yang mengeluhkan tentang adanya bau dan suara bising atau dengungan yang di timbulkan dari suara mesin perusahaan ini. Untuk itu, saya cek kelapangan benar ga keluhaan keluhan tersebut. Keluhan yang pertama adalah bau atau harum coklat, yang namanya pabrik coklat ya pasti terasa lah ya baunya coklat nya nah ini juga yang barusan kita cari opsinya bersama dengan LH provinsi dan Kota Cimahi yang ikut hadir", ujar Kolonel Yusep

60menit.com - Kolonel Yusep Sudrajat saat berikan penjelasan kepada para awak media
Kemudian, lanjut Kolonel Yusep, untuk yang kedua adalah suara bising dengan mesin kompresor, yang mendengung sampai ke pemukiman warga, ini juga sudah kita koordinasikan dengan staff disini dan akan dibuatkan peredam nantinya. Sehingga, diharapkan tidak ada lagi suara dengungan yang terdengar oleh warga sekitar. Untuk yang ke tiga terkait dengan Citarum Harum, setelah saya mengecek langsung pembuangan pengolahan limbahnya, ternyata belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

" memang benar, pabrik coklat ini tidak seperti pabrik tekstil, tapi tetap ada air limbah kotor yang terbuang. Baik dari hasil pencucian perlengkapan dan yang lainya yang masih berwarna coklat. Harusnya pabrik tersebut sudah memiliki IPAL, apalagi sudah berjalan selama 10 tahun. Namun sampai saat ini setelah saya cek, ternyata belum mempunyai IPAL. Sehingga saran saya kepada staff pabrik ini, untuk segera membuat IPAL. Untuk menunggu itu, karena tadi pagi juga saya menerima kiriman video terkait pembuangan yang airnya masih berwarna coklat dari perusahaan ini ke selokan, sementara waktu saluran pembuangannya kami tutup dengan cara di-cor, dan ada dua titik sampai pabrik ini nanti sudah ada IPAL-nya dan limbah pembuangan nya baik, kami akan buka lagi", jelas Kolonel Yusep


Masih menurut Dansektor 21, kolonel Yusep Sudrajat," terus terang disektor 21 rata rata pabrik Tekstil, kita selama ini lebih fokusnya khusus di pabrik tekstil, karena pembuangannya luar biasa, bisa beribu ribu kubik tiap harinya. Jadi pabrik pabrik lain seperti makanan coklat dan sebagainya, belum semuanya tersentuh. Dan masih banyak juga yang lainya, ada rumah sakit, ada hotel dan lain sebagainya. Untuk itu kedepan satu satu akan kita tata, salah satunya adalah seperti pabrik makanan ini. Kita akan sisir nanti satu-satu, kita ingatkan untuk semua sama-sama melakukan ekonomi yang modern, berekonomi yang menguntungkan semua pihak, masyarakat untung pengusaha juga dapat untung", pungkas Kolonel Yusep Sudrajat

Sementara Nanang Wahyu, selaku Kepala Produksi di PT. Cipta Aneka Pangan Prima, menanggapi adanya penutupan saluran pembuangan di perusahaan tempatnya bekerja mengatakan menerima dan akan segera memperbaiki serta melaksanakan apa yang telah diarahkan oleh Dansektor 21 agar perusahaan tempatnya bekerja itu memiliki IPAL. Dirinya juga mengatakan bahwa itu merupakan kewajiban terlepas dari yang dibuang itu air dari hasil cucian alat ke saluran drainase, namun ia juga menerima kalau saluran tersebut ditutup sampai adanya IPAL serta bersedia mendukung program Citarum Harum

60menit.com - Nanang Wahyu
Hadir pada kegiatan tersebut. Neneng Setiawati (Kadis LH Prov Ja-bar), Romeo Risda Susanti (pejabat pengawas LH Prov Ja-bar), Nita Nilawati Wala (seksi penegakan hukum LH Prov Ja-bar ), Metha (pengawas LH Kota Cimahi), Yani (Kabid Penaatan Hukum Lingkungan Kota Cimahi) Toha ( Seksi Pengaduan LH Cimahi) dan para awak media baik dari Online, Cetak, maupun Televisi. ( T.Pro)