-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Sektor 21 Bersama Relawan Buat Eco Enzyme Dari Bahan Limbah Keluarga Guna Percepat Pemulihan DAS Citarum

60menit.com
Senin, 28 Desember 2020


60menit.com - Kolonel Inf Yusep Sudrajat Bersama Team Eco Enzyme Dan para Dansub Sektor 21

60MENIT.COM, Kab.Bandung - Senin (27/12/2020) Seluruh Dansubsektor Satgas  Citarum Harum Sektor 21 yang berada di bawah komando Kolonel Inf Yusep Sudrajat hari ini berkumpul di Villa Bambu, Jalan Doton, Rt. 03 Rw. 05, Desat Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung


60menit.com - Proses pembuatan Eco Enzyme 


Kegiatannya selain pelaksanan Apel setelah menjalani libur nasional, Para Dansubsektor juga melakukan pelatihan cara membuat Eco Enzyme guna mendukung proses percepatan pemulihan Daerah Aliran Sungai  (DAS) Citarum, terutama dalam hal penanggulangan limbah sampah keluarga. Hal ini seperti yang disampaikan Kolonel Yusep saat memberikan penjelasan kepada para awak media yang hadir



60menit.com


" Kegiatan hari ini di Sektor 21 pasca libur adalah yang pertama, saya kumpulkan para Dansubsektor yang berjumlah 18 Sub dan pada hari ini hadir semua. Untuk yang kedua, sekalian pembelajaran cara membuat Eco Enzyme. Jadi Eco Enzyme ini memang ada perintah dari bapak Pangdam untuk kerja sama dengan relawan Eco Enzyme, seperti Pak Dody, Pak Robert dan Ibu Susan serta yang lainnya untuk bersinergi dengan Citarum Harum guna mempercepat pemulihan DAS Citarum seperti sediakala", ujar Dansektor


Dimana Eco Enzyme ini, lanjut Kolonel Yusep, seperti yang barusan kita saksikan bersama, sangat mudah kelihatanya untuk melaksanakannya. Hanya dengan 1 banding  3 banding 10 artinya 1 liter molase (gula merah/hitam) 3 Kilo sayur segar/kulit buah buahan ditambah 10 Liter air bersih (air tanah/hujan) lalu dengan melewati fermentasi minimal selama 3 bulan, maka akan dapat menghasilkan Eco Enzyme tersebut. Setelah Fermentasi selama 90 hari, Eco Enzyme ini sudah bisa dipanen dan sisa ampasnya bagus juga buat pupuk tanaman. Jadi banyak sekali manfaatnya, untuk itu akan kita dorong di Sektor 21, karena selama ini Sektor kami telah melaksanakan tugasnya di Citarum Harum untuk membersihkan sungai.



" Eco Enzyme ini sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri dan juga bagi ibu-ibu rumah tangga, karena Eco Enzyme ini bisa digunakan juga untuk mencuci piring, mengepel lantai, dan juga bisa untuk obat gatal-gatal. Selain itu, Eco Enzyme bagus juga buat udara. Di samping harganya juga murah, karena bahannya dari sisa sayur mayur dan kulit buah buahan yang kita konsumsi. Untuk itu tidak ada  solusi yang lebih meyakinkan lagi, Eco Enzyme inilah solusi yang yang menjanjikan untuk sampah dan limbah rumah tangga. Mudah-mudahan apa yang kita pelajari tadi, kita akan dapat memasyarakatkan terutama di Sektor 21 dulu. Untuk itu tugas subsektor semuanya bergerak bersama sama ", pungkas Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat


60menit.com - Susan Suryana Ketua Team Eco Enzyme 

Hal senada dikatakan Susan Suryana selaku ketua team Eco Enzyme yang bergabung dengan Sektor 21," Eco Enzyme itu adalah sayuran multi fungsi yang tadi kita saksikan sendiri. Dari kulit buah-buahan dan sayuran yang di Fermentasi secara An-Aerob, dengan bantuan energi dari gula merah dan air, setelah 90 hari akan menghasilkan gas yang terbuang adalah Co2 sedikit, kemudian 2 ethanol yang tidak lain adalah disinfektan alam, kemudian NADPH adalah Enzymnya, sejumlah microba, dan APP energinya itu sendiri", jelas Susan


Dimana dengan kolaborasi antara cairan microba dengan Enzyme ini, lanjut Susan, menghasilkan multiguna yang tadi saya uraikan. Baik untuk rumah tangga, kesehatan, Air, peternakan serta tanaman serta untuk menyuburkan tanah dan untuk kejernihan udara.


60menit.com 

" kita akan berlanjut terus, kita ingin semua masyarakat Indonesia khususnya warga yang tinggal di pinggiran sungai Citarum, bisa membuat Eco Enzyme. Kalau sudah bisa membuat Eco Enzyme sendiri, kita berharap air yang terbuang dari rumah-rumah warga, akan dengan sendirinya menjernihkan sungai Citarum secara berangsur-angsur", ujar Susan yang juga pensiunan dari Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (UnPad) (T.Pro)