-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


LUAR BIASA , JENDRAL ALUMNUS LEMHANAS DAN TOKOH PENGUSAHA TOP BANDUNG BAHAS ANCAMAN KHILAFAH

Senin, 18 Juli 2022

 

60MENIT.com-LUAR BIASA , JENDRAL ALUMNUS LEMHANAS DAN TOKOH  PENGUSAHA TOP BANDUNG BAHAS ANCAMAN KHILAFAH 


60MENIT.com-BANDUNG - Sabtu 16 Juli 2022, Para Jendral Alumnus Lemhanas dan Pengusaha  Top Bandung Bersilaturahmi Ngopi Bersama Yang akhirnya jadi Obrolan Seru Bahas Ancaman Khilafah, Suatu Gerakan yang akhir2 ini Bersikeras ingin mengubah NKRI dengan faham syariat Islam.

 Berlangsung di Green Forest Resort  Sersan Bajuri No.102, Cihideung, Kec. Parongpong, Kab.Bandung Barat, Jawa Barat.



 Salah satu Penggagas giat tsb yaitu mantan Kasum TNI Marsdya ( P ) Dede Rusamsi dibantu Mantan Kapolda Jabar. Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charlian, M.P.K.N dengan  menjalin silaturahmi besama para alumni Lemhanas, para Pengusaha, tokoh dan para aktivis Nasionalis, untuk merapatkan  barisan memberikan pemahaman secara Internal dan mudah2an bisa memberi  masukan positif kepada Publik.


Tokoh masyarakat, yang juga mantan Gubernur Negara Islam Indonesia (NII) Wawan, membenarkan adanya gerakan baik dari kelompok NII, IM, ISIS ,JI, JAT dll,  yang terstruktur dan masif yang dilakukan  untuk menegakan Sistem dan ideologi khilafah ini, yang akan diperjuangkan baik Secara Kontitusional maupun Inkonstitusional. 

Namun belakangan ia menyadari apa yang dilakukan nya dulu dengan teman-temannya tersebut salah, Ia dan sebagian besar rekan-rekannya ( kurang lebih 20.000 orang ) akhirnya kembali ke pangkuan NKRI.


“Kami mohon maaf dengan apa yang telah kami lakukan dulu. Tapi saat ini Kami sudah betul2 sadar,  bahkan untuk menghapus dosa2 kami , kami  mencoba dan berusaha keras  untuk mengajak teman-teman yang lain kembali ke pangkuan NKRI. Dan kami siap menjadi garda terdepan untuk menjaga NKRI,”ungkapnya.



Politisi handal Budiman Sudjatmiko mengapresiasi pertemuan tersebut, bahwa para rekan2 Pensiunan Purnawirawan, yang sudah tidak digaji oleh negara, tapi masih menunjukkan kepedulian mereka, yang tidak terbatas oleh jabatan, namun masih peduli untuk menegakkan NKRI dan nilai-nilai Pancasila.


“Cinta mereka pada Indonesia saya yakin, semata-mata hanya ingin melihat anak cucunya hidup di negara yang Aman Tertib, damai Sejahtera dan penuh toleransi. 

Jadi anak-anak muda harus banyak belajar dari beliau-beliau ini, Adapun Khusus menyangkut ancaman ideologi Khilafah baik model Turki, Suriah maupun Yaman, harus dilawan dg mengedepankan Gerakan2 Budaya di seluruh Nusantara secara serentak, yang sama2 punya militansi yang kuat & Tinggi seperti Agama,  ” kata Budiman Sudjatmiko seraya mengaku kalau dirinya juga banyak belajar tentang  semangat dan Arti Perjuangan yg sesungguhnya, serta banyak menimba ilmu dengan para jenderal Merah putih tersebut.. 



Adapun Rudy Kamri menekankan : perlu adanya Orang2 yang tepat di dalam Pemerintahan harus profesiobal dan proforional  the right man the right job jangan terkesan bagi-bagi kue politik.  

Budi Hermansyah menambahkan : jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan Serius, harus betul diwaspadai bisa saja terjadi seperti Suriah, karena Agenda mereka secara Konstitusional lewat Pemilu, Namun bila gagal ada agenda ke 2, yaitu secara Inkonstitusional .

 Innkonstitusional ini bisa terjadi dalam bentuk Revolusi atau menciptakan Kerusuhan Massa. 

Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi Perang saudara secara terbuka .

Tampak hadir Marsdya TNI ( P ) Dede Rusamsi yang juga mantan Wakil Gubernur Lemhanas RI, Irjen ( P) Anton Charliyan Mantan Kadiv humas Polri, Mayjen ( P ) Cucu Sumantri Mantan Pangdam Bukit Barisan Sumut, yang juga Waketum PSSI, Brigjen Pol  Erwin Chahara, Brigjen TNI (P) Rusyiadi, Brigjen TNI (P) Junias Tobing, Irjen Pol (P) Tubagus Anis , dan Politisi yang juga tokoh aktivis 98 Budiman Sujatmiko, Brigjen TNI (P) Budi, Dr. Dede Farhan mantan kompolnas, Rudy Kamri Tokoh Nasionalis, adapun dari Pengusaha  diantaranya, Sukanto Aliwinoto Exportir Hasil laut, Chandra owner BTC, Fery Raja Outlet, Yohanes Ketua Umum FOKTI, Budi Hermansyah Ketua Aktivis 98 Jabar, Pius Ketum LSM Perkara, Sutandi Adhi Sekjen BP2MP dan Wawan Setiawan Ketua BP2MP Jabar Dll,


Berdasarkan Isue yang kini Berkembang sejalan dg Pernyataan Bachtiar Nasir saat Reuni alumnus timur tengah, adanya demo2 Beruntun yang pro khilafah, serta dipicu adanya Konvoy Motor Khilafah di beberapa kota, yang mendeklarasikan bahwa khilafah akan tegak dan berdiri di tahun 2024 yang bertepatan dengan tahun pesta demokrasi di Indonesia.

 Dimana Khilafah muncul sbg  sebuah gerakan keagamaan yang dipahami sebagai konsep tentang kenegaraan yang berdasarkan syariat Islam dan pemimpinnya disebut Khalifah yang merupakan Gerakan Internasional. Konsep tersebut mengandaikan seluruh dunia Islam disatukan ke dalam satu sistem kekhalifahan atau pemerintahan yang tunggal. Sistem khilafah mengklaim bukan sistem demokrasi, melainkan menerapkan sistem Ahlul Halli wal Aqdli. Yang artinya jelas secara Otomatis Mutlak Akan Merubah sistem Ketanegaraan NKRI yang sudah menjadi kesepakatan Bangsa Indonesia.



“ untuk itu Kami berkumpul disini untuk membangun kesadaran, bahwa ternyata ada ancaman internal yang Nyata, yang dengan sungguh2 ingin mengganti ideologi negara kesatuan Republik Indonesia. Disini Kami mencoba untuk Berdiskusi , karena Ancaman ini tidak mungkin  hanya ditangani pemerintah saja , tapi seluruh Elemen kekuatan masyarakat yang masih Cinta NKRI harus Ikut bergerak dan Peduli ,” tegas Anton Charlian


“Salah satu kelompok yang punya power adalah para perwira tinggi , para jendral  Khususnya para alumnus Lemhanas yang dianggap jiwa Nasionalisnya ini sudah bulat , serta Para Pengusaha dan Aktivis yang Berjiwa Nasionalis,  imbuhnya.


Ditegaskan Anton Charlian yang akrab di sapa Abah Anton walaupun saat ini beliau sudah  Purnwirawan namun Semangatnya untuk menjaga NKRI masih tetap mengalir dalam darah sosok seorang jendral bintang dua ini.


“ Mungpung masih ada umur, mungpung masih sehat dan diberi  kesempatan,  di waktu yang masih tersisa ini, sebagai seorang Perwira tinggi , akan sangat malu dan tidak punya muka,  jika tidak bisa bermanfaat bagi sesama dan lingkungan ,  walaupun hanya setitik debu. 

Jabatan bisa saja selesai tapi Tugas sbg Abdi Negara tidak akan pernah Berakhir, Makanya disisa usia yang sudah magrib ini, selama masih bisa bernafas, kami2 semua yang ada disini ingin berusaha untuk terus berkiprah sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bangsa dan Negara. 

Tapi tolong dicatat dengan Tegas  bahwa pertemuan ini tidak ada Kepentigan  Politik Sedikitpun ,semata2 hanya untuk NKRI, walaupun kami tahu diluar banyak yang bersuara Nyinyir bahkan tidak sedikit yang mencurigai forum Silaturahmi ini, No problem demi Kebaikan bangsa & Negara kita akan maju Terus, yang penting bila suatu saat nanti kami ditanya anak cucu , kami semua tidak hanya diam berpangku tangan saja, tapi sudah berbuat dan berusaha semximal mungkin, jangan sampai kita malah terlena padahal ancaman sudah didepan mata " Pungkasnya.


Sementara Sukanto Aliwinoto pengusaha sukses Pemilik  Kampung Daun, asal Bandung mengakui kalau kehadiranya dalam acara tersebut ingin berkiprah untuk memberikan ide maupun gagasan yang bisa membantu Masyarakat ke  dan Pemerintah keluar dari masa krisis. Dengan sekuat tenaga bisa tetap menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kecil. 


“Dalam kondisi tidak bekerja atau tidak punya pegangan hidup, biasanya akan mudah terpengaruh oleh ajakan mengarahkan ke hal-hal yang tidak baik termasuk ajakan dari kelompok tertentu termasuk gerakan Khilafah. Kami juga ingin memberikan gagasan maupun ide yang bisa membantu pemerintah dalam mengatasi krisis ideologi ini,” terangnya.


Chandra Owner BTC, mengatakan hal senada "bahwa salah satu upaya untuk menekan radikalisme dan intoleran, antisipasinya kita harus banyak ciptakan Lapangan kerja bagi Masyarakat secara luas dan merata. 

Yohanes Ketua FOKTI mengeluhkan bahwa Para Pengusaha khususnya Warga Keturunan sering jadi Kambing Hitam, yang tidak jelas, apalagi bila dibumbui sentimen politik identitas yang mengarah pada sikap2 yang Rasial, ini akan sangat berbahaya, untuk mengatasi hal tsb kita harus bersatu dan jangan mudah diadu domba.


Brigjen TNI ( P) Rusyiadi  "Ancaman bangsa saat ini adalah Komunisme, dan Ideologi yang mengatas namakan agama, baik NII maupun Khilafah, namun yang saat ini terlihat jelas2 muncul ditengah-tengah masyarakat adalah Ancaman-ancaman yang bersifat Extrim kanan, yang mengatas namakan agama, seperti konvoi khilafah dll, sehingga harus segera diantisipasi dengan keras dan Tegas ." Ujarnya 


Brigjen Yunias Tobing Menyatakan : bahwa untuk bentengi ideologi Khilafah ini masyarakat harus Benar2 faham Pancasila dg sebenar2nya yang bisa diaplikasikan dg nyata dlm kehidupan sehari2 , bukan hanya sekedar sebuah Teks dan hafalan belaka. 


Ferry yang dikenal sebagai pengusaha outlet menambahkan "bahwa kita semua harus lebih cinta Indonesia karena kita semua hidup di Indonesia dan rekan-rekan Pengusaha keturunan untuk menguatkan jiwa Persatuan dan Kesatuan harus meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan, berbaur dengan inten dengan masyarakat lokal dilingkunganya masing-masing jangan terkesan menjaga jarak." Ucapnya. 

Acara silaturahmi ini berlangsung Hangat dan Penuh Kekeluargaan , serta semua sepakat Bahwa acara semacam ini akan dilaksanakan Routin setiap Bulan, Ngopi sambil berbagi pengalaman baik yang menyangkut masalah ideologi,  keamanan , ekonomi kreatif dll,  berdialog isue2 yang hangat di Indonesia , bertempat disekitaran Wilayah Bandung raya.

 Closing Statement Terakhir dari Marsdya Dede Rusamsi .mantan Kasum TNI , mengingatkan Hendaknya Rekan2 Perwira Tinggi bisa lebih peka dg Situasi dan Keadaan saat ini, Khilafah ini bukan Sekedar ancaman Main main, tapi jelas-jelas nyata sudah didepan mata, apalagi ini merupakan gerakan International, Pengusaha dan aktivis saja masih tinggi Kepedulianya .




 Apalagi kita sbg Jendral harus bisa lebih peduli lagi, jangan sampai kita terlena, dan jangan berpangku tangan saja, jika kita para jendral bergandeng tangan Dengan Para Pengusaha, didukung para Aktivis akan menjadi suatu kekuatan Penangkal yang luar biasa, dan kegiatan ini diharapkan bisa dilaksanakan Secata routin tiap bulan, sehingga betul2 ada kebersamaan yang nyata diantara kita semua, para Pati, pengusaha dan para aktivis. " demikian sebagai Closing statment dari Mardya Dede.