-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


KABID HUMAS POLDA JABAR : PERINGATI HUT KE-74, POLWAN POLDA JABAR DIALOG INTERAKTIF DI SALAH SATU RADIO TERNAMA DI BANDUNG

Kamis, 01 September 2022

60MENIT.COM, Bandung - Telah dilaksanakan kegiatan Dialog lintas Bandung disalah satu radio ternama di Bandung, dengan pemandu acara Sdri.Winda Anindita bersama narasumber Kasubbid Pengolahan Informasi dan Dokumentasi Humas Polda Jawa Barat AKBP Maria Horet Hera, SH, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Jabar AKBP Luki Megawati SP.,M.M. dan Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat DR. Haru Suandharu, S. Si, M.Si.serta Kapolsek Subang Polres Subang Kompol Yayah Rokayah, Kamis (1/9/2022).

AKBP Maria Horet Hera selaku narasumber yang mewakili Polwan Polda Jabar dalam rangka memperingati HUT Polwan ke 74 memberikan materi tentang “PERAN POLISI WANITA ERA KEKINIAN"

Hari ini 1 September 2022 jajaran Kepolisian memperingati Hari jadi Polwan, dimana sejarah Polwan pertama kali bermula Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, tatkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II, di saat terjadinya pengungsian besar-besaran meliputi pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh Polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang, yaitu Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein serta Rosnalia Taher.

Keenam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Sementara ditempat terpisah Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si menyampaikan bahwa tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.

"Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres." tuturnya.

"Kita sebagai Polwan tentu tidak hanya melayani masyarakat saja, namun kita tetap melayani Suami dan anak dirumah sebagai ibu rumah tangga yang memang tidak bisa ditinggalkan karena sudah menjadi tanggung jawab." ungkap AKBP Maria.

Sementara Kapolsek Subang Kompol Yayah Rokayah mengatakan bahwa sebagai Polisi dituntut bagaimana kita bisa tampil humanis yang bersama dengan masyarakat mampu memecahkan masalah, salah satu contoh di Kota Subang ini kami bersama dengan masyarakat beberapa waktu lalu sedang darurat sampah di parung Subang sudah melebihi batas kemampuan menampung sampah. Akhirnya dipindahkan dari subang sejauh 45 Km. Untuk memecahkan masalah tersebut bersama dengan masyarakat, kami memilah sampah dan menjadi ada nilai ekonominya serta menanggulangi masalah sampah tersebut dengan cara budidaya magot sejenis larva yang mampu memakan sampah organik dan magotnya pun memiliki nilai jual. Padahal ini merupakan diluar Tupoksi Kami sebagai Polisi, namun ini menjadi tantangan bagi kami yang harus dikerjakan dan di bantu oleh masyarakat." ujarnya.

"Jawa Barat kini sedang ramai terkait virus HIV yang cukup tinggi, kami sebagai Polisi wanita juga cukup prihatin atas kejadian ini. Terlebih hal ini dikarenakan banyak faktor salah satunya akibat pergaulan bebas dan kurang perhatian dari orang tuanya. Namun kami selaku Kepolisian terutama Polisi wanaita selalu menyambangi sekolah-sekolah untuk memberikan himbauan kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa khususnya di Kota Bandung." kata AKBP Maria.

"Kami dari keluarga besar Polda Jawa Barat khususnya Polwan, tentunya kami sebagai Polwan sudah 74 Tahun hadir ditengah masyarakat untuk melayani. Kami berharap peran Polwan kedepan menjadi lebih baik untuk memberikan pelayanan kepada masyrakat dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Supaya masyarakat dapat merasa aman dan nyaman. Tentunya ini juga termasuk tanggung jawab kita bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban khususnya daerah Jawa Barat maupun seluruh Indonesia." kata Maria Horet Hera.

Polwan Milenial harus ada dan terampil dalam bermedia sosial untuk meningkatkan citra Polwan yang humanis.
(Taupik)