60MENIT.COM, Indramayu - Media sosial kembali menjadi pusat perhatian setelah munculnya unggahan video kontroversial yang menyebutkan ratusan santri Al Zaytun disekap oleh seseorang bernama Panji Gumilang. Namun, dalam keterangan resmi, polisi menyatakan bahwa video tersebut adalah hoaks.
Video tersebut menggambarkan penyelamatan ratusan santri dari dugaan penyekapan oleh Panji Gumilang dalam sebuah ruang bawah tanah. Dalam unggahan tersebut, polisi dideskripsikan berhasil membantu penyelamatan dengan menggunakan alat berat yang memungkinkan mereka menembus pintu rahasia.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, yang menyampaikan pernyataan melalui Kasi Humas Polres Indramayu, Ipda Tasim, mengklarifikasi bahwa video tersebut adalah hoaks.
"Ini video hoaks," tegas Ipda Tasim, pada hari Minggu (27/8/2023).
Konten video ini pertama kali terdeteksi beredar di platform Snack Video dengan judul "Sujud Syukur Ratusan Santri yang Selamat Dari Sekapan Panji Gumilang di Ruang Bawah Tanah". Video tersebut diunggah oleh akun Snack Video dengan username @Kiboy45. Tidak hanya video ini, akun tersebut juga terbukti membagikan banyak kabar hoaks lain yang berhubungan dengan Al Zaytun Indramayu.
Ipda Tasim menjelaskan bahwa konten video mengenai penyelamatan ratusan santri dari penyekapan Panji Gumilang di bawah tanah tidak memiliki dasar fakta. Tidak ada kepastian mengenai gambaran ratusan santri yang sedang melakukan sujud syukur, dengan sekelompok polisi bersenjata lengkap berdiri di belakang mereka.
Namun, Ipda Tasim menegaskan bahwa latar belakang foto tersebut bukanlah dari lingkungan Ponpes Al Zaytun Indramayu. Hal ini membuktikan bahwa informasi yang beredar sangatlah tidak akurat.
Dalam konteks ini, Ipda Tasim mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial. Tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk meredam penyebaran berita hoaks, tetapi juga membantu menghadirkan lingkungan bermedia yang lebih aman dan terpercaya.
"Mari kita bersama-sama melawan hoaks atau berita bohong," ujarnya.
(Taupik)