![]() |
| Susanto Nagasaputra (PT. Naga Mas) Nyatakan Pendukungan nya |
BANDUNG, 60MENIT.COM - Kinerja Subsektor 05-22 (Pelda Seno) melakukan operasi sungai di Wilayah Cicadas sungai ciparungpung, kedapatan salah satu pabrik yang mengeluarkan limbah hitam ke hijauan dan berbau, anggota satgas ngambil dokumen via Poto dan Vidio.
![]() |
| Pemaparan Dansektor 22 |
Dansektor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) langsung adakan sidak ke Pabrik Naga Mas yang beralamat di Jl. Sulaksana I No. 31 Kota Bandung, atas laporan Dansubsektor 05-22, dengan didampingi ahli IPAL dan tenaga ahli juga beberapa wartawan, supaya bisa diketahui solusi dan kebenarannya, Selasa (19-10-2018).
Pabrik Naga Mas bergerak di bidang Pencelupan, menggunakan batu bara hingga 1 ton per 3 hari dengan pengelolaan IPAL yang belum bisa dinyatakan memadai karena masih dalam tahap penelitian.
![]() |
| Susanto Nagasaputra |
Susanto Nagasaputra (Pemilik Pabrik) menyampaikan, "Limbah yang terbuang dari pabrik biasanya sudah bersih karena kami selalu konsultasi dan bimbingan dari LHK, bahkan LHK mengontrol IPAL satu bulan sekali, mungkin kemaren limbah yang terbuang bukan dari limbah pabrik kita dan kami siap kalaupun harus diawasi hingga 24 Jam" Ucapnya.
![]() |
| Dansektor 22 |
Dalam pertemuan tersebut, Dansektor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) mengungkapkan, "Kepatuhan dari semua pelaku industri sangat diharapkan demi kepentingan semua orang, air limbah yang kami ambil sekarang bukan merupakan alasan antara di Cor atau tidaknya, kami masih menunggu hasil akhir dari penelitian ahli, bisa saja sekarang ngasih sample yang baik, besok atau lusa pabrik ini membuang limbah yang kotor dan bau maka pabrik akan kami Cor" Tegasnya.
![]() |
| Limbah Inlet dan Outlet Yang Diambil dari Pabrik |
"Kami tetap menghormati niat baik dari pihak pabrik yang sudah menyatakan pendukungan terhadap program Citarum Harum, apalagi terlihat pro aktif, tapi tetap hasil apapun kami berpatokan pada hasil uji lab yang sudah kami tetapkan dengan tim afhli yang kami miliki" Pungkas Dansektor.
Tim IPAL dan beberapa tenaga ahli limbah meragukan antara limbah yang diambil dengan kondisi IPAL yang ada, dinilai dari kondisi IPAL belum memadai.
Dari pihak pabrik menyatakan pendukungan atas adanya program revitalisasi sungai citarum, pihaknya akan mengikuti aturan yang berlaku dan siap untuk memperbaiki IPAL nya. (Zhove)








