![]() |
| Dansektor 7 (Kol. Kav. Purwadi) *Tengah |
BANDUNG, 60MENIT.COM - Sabtu (29/12/2018) Program Citarum harum yang selama ini telah berjalan, tentunya sudah banyak hasil yang saat ini bisa kita lihat. Dari kondisi DAS Citarum dan anak anak sungainya, tentunya sudah banyak mengalami perubahan serta pola pikir masyarakat yang juga makin membaik.
Terkait dengan bantaran, kita bisa lihat hampir di sepanjang sungai Citarum dan anak anak sungai, kondisinya sudah banyak berubah. Saat ini banyak kita jumpai taman dan sarana olah raga serta tempat tempat Pengolahan sampah di tiap tiap sektor satgas Citarum.
Tentunya hal ini sangat mengembirakan, dimana sebagian warga saat ini sudah dapat menggunakan fasilitas umum tersebut dengan cuma cuma. Dan keadaan ini, tentunya juga tidak terlepas dari peran serta tiap tiap Dansektor dalam menatannya.
Selain itu, ada juga pihak pihak lain baik dari pemerintah maupun swasta yang telah turut bekerja sama membantu pelaksanaan kegiatan TNI dalam merevitalisasi DAS Citarum
![]() |
| Kasdam III/Slw. - Irsyad I. (Ikawa) dan L. Jtandrawinata (MCAB) |
Salah satunya adalah PT. Ikawa Multi Dinamika Dan PT. Mitra Citarum Air Biru (MCAB). Kedua perusahaan tersebut saat ini sedang bekerja sama dengan satgas Citarum Harum sektor 7, mengerjakan Proyek CSR (corporate sosial responsbility) untuk pengolahan air badan Citarum Di Desa Sukamukti Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung.
![]() |
| Pangdam III/Slw & Irsyad I |
Menurut Irsyad Imanuddin selaku Direktur PT. Ikawa pada saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya sedang mengerjakan proyek di Desa Sukamukti," Saat ini kami sedang membangun pengolahan air badan sungai Citarum di titik sektor 7 Desa Sukamukti. Prosesnya adalah, dari air kotor menjadi air bersih dan dilanjutkan dengan proses penyaringan reverse osmosis ke kualitas air minum dengan teknologi screen membran dan RO untuk menyerap partikel nano logam atau kotoran yang sangat kecil", kata Irsyad
Selanjutnya, khusus air minum, parameternya sedang di lab berjalan. Nantinya, air bersih ini dipergunakan untuk mandi warga sekitar dengan jumlah 2000 liter/jam atau setara untuk 150 KK. Selain itu, berikutnya juga akan ada standar air minum untuk 400 galon/hari", terang Irsyad
Beberapa hari lalu, Pangdam III/Siliwangi juga telah meninjau proyek yang sedang kami kerjakan. Mudah mudahan proyek ini bisa berjalan dengan lancar dan nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya warga sekitar bantaran", pungkas Irsyad mengakhiri penjelasanya
Sementara Lucky Tjandradinata yang merupakan direktur PT. Mitra Citarum Air Biru (MCAB) pada saat dihubungi melalui seluler menjelaskan," Kami dari management PT. MCAB yang mewakili 24 perusahaan yang berada di wilayah sektor 7 dan bergabung di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu Cisirung, memang saat ini sedang mengerjakan proyek dengan PT. Ikawa. Saya berharap, semoga CSR yang dilakukan oleh PT. MCAB dan PT Ikawa sungguh bisa berguna bagi masyarakat di sekitar bantaran sungai Citarum, khususnya yang berada di wilayah sektor 7", kata Tjandradinata
Selanjutnya, tentunya hal ini demi tercapainya tujuan utama, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar akan air bersih. Dan kami juga selalu berkomitmen untuk mensukseskan Program Citarum Harum serta akan terus mendukung pemerintah dalam program tersebut", jelas Lucky Tjandradinata saat menyampaikan penjelasanya kepada 60menit.com
Sedangkan Kolonel Kav Purwadi, selaku Dansektor 7 Satgas Citarum pada saat ditemui disela kesibukanya mengatakan," Penataan bantaran sungai di Desa Sukamukti dilakukan oleh beberapa pihak, antara lain PT. MCAB Cisirung, PT. IKawa dan Mahasiswa Tel.U/Universitas Telekomunikasi(telkom)", kata Dansektor
Lanjut Dansektor, yang dilakukan diantara nya adalah, pembuatan Taman, Dermaga wisata air , Pengolahan air sungai Citarum dan lukisan Mural di dinding rumah rumah penduduk yang berada di bantaran sungai.
"hal tersebut untuk menata kawasan yang tadinya kumuh dan kurang air saat musim kemarau, menjadi indah, rapih dan kebutuhan air bersih juga tercukupi dan semoga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai Citarum", pungkas Kolonel Purwadi (T.PRO)








