-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara, Akan di Gelar UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat

60menit.com
Rabu, 24 Juli 2019

KEPALA UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Erick Henriana (kiri) didampingi Kepala Seksi Atraksi Seni Iwan Gunawan (dua kiri) memberikan paparan pada Dialog Budaya Menyikapi Pradigma Pandangan Generasi Milenial Terhadap Budaya Tradisi, dalam rangka pementasan Opera Ciungwanara Selasa (23/7/2019) di Gedung Pertunjukan Pusat Pengembangan Kebudayaan Jalan Naripan Bandung.

BANDUNG, 60MENIT.COM - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat akan menggelar Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara. Pegelaran karya kreator seni Bambang Arayana Sambas dengan melibatkan 130 orang pendukung akan ditampilkan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, pada 31 Juli dan 1 Agustus 2019 mendatang.

Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Erick Henriana dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019) 

Mengungkapkan bahwa pagelaran Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara, merupakan pegelaran seni yang sarat akan nilai sejarah. 

“Ini akan menjadi sebuah pembelajaran sejarah dari Tanah Sunda tentang Kerajaan Galuh Pakuan pada anak-anak generasi saat ini yang dikenal dengan Kaum Milenial atau Generasi Z yang mulai melupakan budaya tradisional,” ujar KaUPTD PKD Jabar Erick, didampingi Kepala Seksi Atraksi Budaya, Iwan Gunawan, bertempat di Gedung Pertunjukan Pusat Pengembangan Kebudayaan (dulu YPK) Jalan Naripan 7 Bandung.


Dikatakan Erick, pihaknya dalam menyikapi kondisi sosial budaya kekinian di masyarakat berupaya untuk menampilkan suatu pertunjukan yang dapat diterima semua pihak. Pertunjukan yang ditampilkan tidak hanya sebatas hiburan mata dan telinga, tapi juga pertunjukan yang mampu menyampaikan nilai-nilai filosofi kehidupan yang selama ini mulai tersisihkan dan terlupakan.

“UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat merupakan lembaga yang berada dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang terus melakukan upaya pembinaan, pemeliharaan dan pelestarian seni budaya berikut nilai-nilainya. Adapun hiburan atau pertunjukan yang ditampilkan lebih mengedepankan sisi edukasi,” ujar Erick.

Sementara Kepala Seksi Atraksi Seni Iwan Gunawan menambahkan, dewasa ini tugas UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat semakin dihadapkan kepada tantangan cukup rumit dan berat. Terus diwacanakannya kegiatan dikalangan kaum milenial atau generasi Z menjadi tantangan tersendiri bagi UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat yang disatu sisi harus mempertahankan seni budaya tradisi, namun disisi lain harus melakukan perubahan dan pengembangan.

Namun pihaknya merasa berkeyakinan bahwa minat kaum milenial terhadap budaya tradisi masih tinggi. Bahkan saat ini pandangan kaum milenial terhadap budaya tradisi terpecah menjadi beberapa kelompok.

“Ada kelompok yang benar-benar sudah tidak mau bersentuhan dengan yang namanya budaya tradisi. Ada juga kelompok yang masih mau menerima tapi terhadap budaya tradisi yang masih relevan dengan kondisi kekinian, serta kelompok yang benar-benar masih ingin mempertahankan budaya tradisi,” ujar Iwan.


Karenanya, menyikapi kondisi kekinian budaya tradisi dikalangan kaum milenial menurut Iwa dibutuhkan upaya dan kerja keras.” Perlu upaya terstruktur, sistematis dan masif mengenalkan budaya tradisi kepada kaum milenial atau generasi Z,” ujar Iwan.

Sementara penulis cerita sekaligus sutradara, Bambang menyebutkan, seni opera adalah genre dari seni teater yakni sebuah pertunjukan lakon yang menghadirkan unsur dialog melalui media nyanyian. "Sehingga jelas bahwa kemasan musikal menjadi bagian yang penting dan menjadi komponen integral dalam sebuah pertunjukan seni opera," katanya.

Dengan mengangkat jargon "nyungsi bihari gaya kiwari", Bambang menjelakan, pergelaran Opera Legenda Ciung Wanara sengaja dihadirkan dalam bentuk kekinian yang semoga dapat diterima oleh berbagai kalangan dengan tetap berpijak pada akar-akar tradisi seni budaya Tatar Sunda. Walaupun diakui Bambang, seni opera adalah seni pentas yang memiliki tingkat kerumitan berlipat-lipat, namun semua pelaku dan pemain mampu mementaskan cerita dengan ikhlas dan kerja keras.

"Semoga dengan menyaksikan Opera Legenda Ciung Wanara yang bersumber daru cerita Pantun Sunda diharapkan dapat diapresiasi kembali tentang kekayaan khasanah seni budaya Sunda (musik, tari, sastra dan artistik) yang indah dan megah," ujarnya. 

(*)