-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Di Anggap Penuhi Parameter, Sektor 21 Buka Cor-Coran Saluran Pembuangan Akhir CV. RJU

60menit.com
Rabu, 11 September 2019

60menit.com - Anggota satgas sektor 21-13 saat membuka saluran pembuangan limbah CV. Ragam Jaya Utama yang sebelumnya di Cor
60MENIT.COM, Kota Cimahi - Selasa (10/09/2019) Komandan Sektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat besama jajaranya, serta LSM PMPR Indonesia dan beberapa awak media baik online, cetak maupun televisi, kembali secara bersama sama mendatangi CV. Ragam Jaya Utama yang beralamat di Jalan Nanjung No.90 KM 11 Kota Cimahi.

Kunjungannya kali ini guna memastikan baik dan tidaknya hasil olahan limpah cair yang di produksi oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan tersebut, yang beberapa waktu lalu telah ditutup saluran pembuangan akhir limbahnya oleh Satgas sektor 21 Subsektor 13 Kota Cimahi

60menit.com - Kolonel Yusep Sudrajat saat memberikan penjelasan kepada para awak media terkait kunjungannya ke CV. Ragam Jaya Utama dan pemilik Pabrik (Fathan)
Saat memberikan penjelasan terkait kunjungannya, Kolonel Inf Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 Satgas Citarum harum mengatakan," Siang ini pada pukul 13.00 Wib, kami satgas sektor 21 melaksanakan pengecekan IPAL di CV. Ragam Jaya Utama yang beralamat di Jalan Nanjung No. 90 Kota Cimahi. Dimana perusahaan ini beberapa hari lalu kedapatan masih ada membuang limbahnya yang masih belum baik. Pada saat itu kami menemukan air limbah hasil olahan terlihat bening dan bagus, tapi ikan nya dalam waktu 5 menit masih mati waktu dimasukan ke hasil olahan yang dibuang ke sungai. Sehingga kami lokalisir dan kami kasih waktu untuk pembenahan ", ucap Kolonel Yusep

Dan pada hari ini, lanjut Kolonel, setelah kita cek bersama sama, barusan ada ikan hidup di bak penampungan terakhirnya dan airnya juga bening dan langsung ngambil dari pipa pembuangan. Sehingga kita sudah anggap clear, dan hari ini kita buka cor-coran-nya supaya bisa digunakan lagi sebagaimana mestinya.

60menit.com - Dansektor 21 Kolonel Yusep saat memperlihatkan limbah hasil olahan di CV. Ragam Jaya Utama Kepada para awak media
"Dalam penutupan ini, sebetulnya saya juga menjawab adanya masalah yang terjadi di PT. Indoputra. Di mana PT. tersebut sebenarnya lebih kecil dari CV. Ragam Jaya Utama baik pekerja ataupun produksi nya dan otomatis limbah juga lebih sedikit, namun PT. Indoputra tersebut, ternyata pemilik perusahaan tidak mau mengikuti parameter yang di tentukan satgas Citarum harum, dimana air harus bening dan ada ikan koi hidup di bak penampungan terakhirnya. Alasannya pengolahan lebih mahal dan hasil produksinya  tidak mencukupi, sehingga pabriknya untuk sementara di hentikan menunggu perkembangan selanjutnya", terang Kolonel Yusep selaku Dansektor

Nah kalau kita lihat demikian, tambah Kolonel Yusep, dari sekian pabrik yang pernah kita datangi dan kami tutup saluran pembuangan akhirnya karena membuang limbah kotor, padahal di Cimahi ini ada kurang lebih 65 sampai 70 an pabrik yang sudah kita bina, yang kotor kita tutup dan di perbaiki, tapi semua pabrik ini bisa melakukannya termasuk CV. Ragam jaya ini.

60menit.com - Kolonel Yusep melihat bak penampungan yang terisi ikan koi yang menggunakan air hasil olahan
"Jadi ini kelainan, satu hal yang membuat saya juga bertanya tanya kenapa, ada apa sebetulnya. Kenapa pemilik nya tidak mau mengelola limbah dengan baik. Tapi saya pikir itu hal mereka hak pemilik pabrik, kalau mau tutup ya silahkan saja  tidak ada hubungannya dengan penutupan ini. Karena penutupan saluran pembuangan limbah ini pada dasarnya adalah ingin lingkungan di DAS Citarum kembali seperti dulu kala, ini sesuai dengan amanat dan perintah dari Perpres No. 15 Tahun 2018, bahwa Satgas keberadaan nya adalah untuk mengembalikan ekosistem DAS Citarum secepatnya, sehingga dalam 7 Tahun di harapkan harus sudah clear", pungkas Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat

Sementara itu masih dilokasi yang sama, Fathah Ganda Wijaya selaku pemilik pabrik CV. Ragam Jaya Utama di hadapan awak media mengatakan bahwa dirinya tidak merasa kecewa dengan adanya penutupan saluran pembuangan limbah di perusahaan nya," Saya tidak merasa kecewa dengan penutupan kemarin yang diakibatkan ada keteledoran dari pihak saya, kita akui ada dan kita perbaiki. Kita juga komunikasi dengan Dansektor dan dengan anggota yang lain. Serta kita juga diskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup supaya dapat di perbaiki, sehingga sesuai dengan parameter LH dan parameter dari Dansektor. Jadi semua kita sesuaikan, kalau kita masih mau usaha di bidang yang sama dan di tempat lingkungan yang sama. Saya ucapkan terimakasih kepada pak Yusep, saya anggap penutupan kemarin sebagai bimbingan dari bapak Dansektor untuk kami intropeksi atas apa yang kita lakukan", jelas Fathah (T.Pro)