-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kolonel Asep Rahman T. (Dansektor 22) Viralkan Pemakaian Loseda di-Kelurahan Wates

60menit.com
Jumat, 21 Februari 2020

60Menit.com - Komadan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, ketika mengadakan sosialosasi pemanfaatan LOSEDA di Kelurahan Wates, Bandungkidul Kota Bandung, Jumat (21/02/2020)


60MENIT.COM, Bandung ☐ Upaya pengendalian sampah di Kota Bandung, Komandan Sektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) mengembangkan alat pengurai sampah organik yang diterapkan keseluruh pelosok warga melalui Sosialisasi LOSEDA di tiap Pemerintah Kewilayahan Kota Bandung.

Hari ini, Jumat (21/02/2020) Dansektor 22 Citarum Harum mensosialisasikan LOSEDA (Lodong Sampah Sesa Dapur) di aula kantor Kelurahan Wates Kecamatan Bandungkidul.

Maraknya penggunaan alat pengurai sampah organik ini di Kota Bandung, mendapat dukungan dari walikotanya (Oded M. Danial) yang bertolak ukur dari Rw. 05 Kelurahan Malabar sebagai pelaksana pertama penggunaan Loseda, merupakan percontohan Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang di viralkan oleh Dansektor 22 hingga dikunjungi Walikota Bandung sebagai bentuk dukungannya dalam pengembangan Loseda.

Kegiatan ini datangnya dari Lurah Wates (Beti Setiamah, S.P., M.M.) Kecamatan Bandung Kidul, Dansektor 22 memenuhi undangan untuk menjadi narasumber tentang fungsi dan cara pembuatan Loseda. Sekalian membahas tentang tujuan Pemkot Bandung bebas ODF 100% di Tahun 2020. Berpuncak di bebas Stunting.

Merupakan upaya dari Kelurahan Wates untuk menghindari sampah organik, sehingga pemakaian Loseda dari tiap Rw harus dipasang, dengan tujuan masalah sampah organik yang biasa tercecer disembarang tempat, supaya bisa tuntas ditempat sehingga lingkungan menjadi bersih.

60Menit.com - Pemberian Loseda oleh Dansektor 22, kepada tiap Ketua Rw. Sebanyak 7 Rw.

Camat Bandungkidul (Epi Hendarin, S.Sos., M.Ap.) mengutarakan, bahwa bahaya sampah merupakan hal yang sangat darurat, karena warga sudah biasa menyepelekan sampah dilingkungannya, maka dengan hadirnya Loseda ini, diharapkan masyarakat bisa tertib dalam pengolahan sampahnya.

"Pemanfaatan program Kang Pisman sudah 70% dilaksanakan di wilayah Bandungkidul, namun dengan hadirnya Loseda merupakan inisiatif yang sempurna, soalnya sampah organik tidak bisa dirupiahkan hanya melalui pengomposan yang kami ngerti, ternyata loseda merupakan metoda yang baru dan sangat prakatis" ujarnya.

Keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan programnya, yaitu Kang Pisman dan ODF 100% yang berujung dengan Bebas Stunting, ini berawal dari pembersihan lingkungannya, termasuk setiap masyarakat harus memiliki Jamban Sehat, yang bersandar pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Peran Rt dan Rw merupakan pion utama dalam suksesi program diatas, namun semuanya perlu dorongan yang kuat dari atasannya sebagai motifator utama yaitu Aparat Kewilayahan.

60Menit.com

Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) menuturkan, sangat dibutuhkan penyelesaian sampah di Pemkot Bandung, terutama sisa pemilihan dari program KangPisman, "karena sampah Organik bila dibiarkan akan membusuk dan menjadi sumber penyakit. Beda halnya dengan sampah An Organik bisa banyak didaur ulang bahkan bisa dijual langsung" ujarnya.

"Masalah ODF, warga Kota Bandung masih ada yang membuang tinjanya ke sungai, sehingga ODF Pemkot Bandung saat ini berada di posisi 64,29%, ini merupakan pekerjaan rumah kita semua, disini perlu pemahaman positif dari warga yang belum memiliki seftick tank, sehingga mereka mengutamakannya" tutur Dansektor 22.

Pentingnya loseda bagi masyarakat karena metodanya bisa memroses lebih cepat dalam mengurai sampah organik, bisa menampung hingga 3 - 4 kg per hari sampah dapur, dalam satu bulanpun tidak pernah penuh, bahkan tidak mengeluarkan bau busuk sampah karena Loseda menggunakan tutup.

60Meinit.com - Dansektor 22, memberikan Loseda kepada Ketua Rw. 01 sampai Ket. Rw. 07 Kel. Wates, sebagai Apresiasi.

Sebenarnya Program Citarum Harum mencakup semua prorgam yang berhubungan dengan kepedulian lingkungan termasuk Program KangPisman dan Bebas ODF 100% yang mengerucut pada Bebas Stunting.

"Semua ini bergantung kepada masyarakat masing-masing sebagai pelaku utama ditingkat bawah, namun kepedulian lingkungan akan kebersihannya supaya air sungai menjadi bersih, dengan program kang pisman dan bebas ODF 100%. Masyarakat harus lebih faham, ini merupakan alasan kami sebagai Satgas Citarum Harum harus turun langsung kebawah" ucap Dansektor 22.

Menanggapi aparat kewilayahan dan masyarakatnya, bahwa responship dari tingkat Rw tentang Loseda kini semakin banyak, karena metoda loseda bisa mengalahkan metoda lainnya yang berhubungan dengan sistem pengomposan.

Untuk itu Koamandan Sektor 22, sangat mengapresiasi atas undangan tersebut, maka tiap ketua Rw. Diberi Loseda sebanyak 7 Rw. yang ada di Kelurahan Wates. 

Demi tercapai cepatnya Program Citarum Harum, dengan bersamaan menyukseskan program pemerintah daerah. Loseda adalah salahsatu dari alat pencapaian kebersihan lingkungan karena dengan Loseda, sampah organik akan tuntas di tempat.

(Zho)