-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kolonel Eppy Gustiawan, Menggerakan Aparat Dinas Pada Karya Bakti Terpadu Sungai Cipamokolan

60menit.com
Senin, 02 November 2020

60menit.com | Kol. Inf. Eppy Gustiawan Bersama Camat Antapani. Ketika memantau karya bakti terpadu Sungai Cipamokolan di wilayah Antapani Tengah, Senin (2/11/2020).

60MENIT.COM, Bandung | Satgas Citarum Harum Sektor 22, dipimpin langsung Oleh Dansektor Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., mengadakan Karya Bakti terpadu sepanjang Sungai Cipamokolan dari hilir hingga ke hulu, dalam upaya penyelesaian permasalahan yang ada di Sungai Cipamokolan, Senin (2/11/2020).


Karya bakti terpadu ini melibatkan aparat pemerintah kewilayahan dan beberapa Dinas terkait di Pemerintah Kota Bandung. Dengan sepanjang bantaran Sungai Cipokolan untuk menyelasaiakn kasus yang ada, diantaranya tumpahan sampah dan sedimentasi sungai dengan memberlakukan upaya penertiban bangunan liar. 


Kolonel Eppy Gustiawan ketika di konfirmasi awak media mengatakan, pihaknya tidak akan segan segan apalgi pandang bulu siapapun yang menghambat Perpres 15 Th. 2018 akan ditindak tegas. 


"Jangan beralasan miskin sehingga mereka bisa membuat kumuh dan pencemaran sungai terus terjadi, maka alasan ini tidak berlaku bagi saya, intinya adalah masyarakat manapun harus mengerti tentang fungsi dan estetika sungai supaya sungai menjadi indah, bersih juga kembali pada habitat sungai tersebut yaitu menyehatkan dan bisa menghidupi orang banyak," tegas Eppy Gustiawan. 


Namun tujuan ini tidak semudah membalikan telapak tangan, karena perlu menyamakan satu idea dari banyak elemen, yaitu bergerak bersama sama untuk mewujudkan sungai indah, bersih dan sehat. 


Tidak hanya disitu, tujuan Kolonel Eppy tentang perwujudan setiap sungai yang ada, "justru bila masyarakat cerdas, mereka bisa memanfaatkan tiap tepian sungai dengan mengembangkan pola Hidro Ponik sebagai upaya ketahanan pangan, karena pola ini tidak akan merubah estetika sungai," imbuh Eppy. 



Banyak pula cara lainnya supaya masyarakat bisa memanfaatkan sungai dan bantaran tetapi tidak merusak tatanan, baik lingkungan kumuh apalagi mengganggu fasilitas masyarakat seperti jalan menjadi sempit dan sungai tercemar, hal ini perlu bimbingan dan ketegasan pemerintah supaya masyarakat tidak liar. 


Dra. Rahmawati Mulia, M.Si., (Camat Antapani) mengatakan, "kami sudah melakukan upaya tentang penertiban bangunan liar di bantaran Sungai Cipamokolan, yaitu dengan mengedukasi masyarakat terkait dan melayangkan surat ke beberapa Dinas Terkait, dan Alhamdulillah merekapun mau pindah bila lokasi tersebut mau dipakai pemerintah," ujarnya. 


Hal diatas dikuatkan oleh Lurah Kelurahan Antapani Tengah (Teguh Haris Pathon) bahwa lokasi bangunan liar akan digunakan jalan.


"Betul apa yang dikatakan Bu Camat, penertiban bangunan liar merrupakan para dinas terkait, bukan fungsi kami, namun upaya sudah dilakukan yaitu kami mengirim surat ke beberapa dinas, kalo masalah kebersihan lingkingan terus kami kampanyekan supaya mereka tidak membuang sampah sembarangan," tegas Teguh. 


Pasukan Dansektor 22, mengerahkan setiap subsektor dan tim baraya sektor 22 pada karya bakti terpadu, sehingga terbagi di 6 titik sepanjang Sungai Cipamokolan, yaitu mulai dari Kelurahan Derwati (hilir Cipamokolan) hingga Kelurahan Cicaheum (hulu Cipamokolan)  


Karya bakti terpadu dibantu oleh tim gober di tiap wilayah masing masing, tim DPU Kota Bandung, yang dihadiri oleh Kadis DPU, Ka UPT DAS DPU, DLHK, Kabid Penertiban Salpol PP Kota Bandung dan para lurah dan Camat di masing masing wilayah. 


(zho)