-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Dansektor 8 Harapkan Kerjasama Semua Pihak Guna Atasi Sampah Di Oxbow Cicukang

60menit.com
Senin, 11 Januari 2021


60menit.com - Oxbow Cicukang (sudah beberapa kali dibersihkan satgas Sektor 8, namun saat ini kembali dipenuhi sampah

60MENIT.COM, Kab.Bandung - Dalam menjalankan perintah Perpres No. 15 Tahun 2018 terkait Percepatan Pengendalian dan Kerusakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Komandan Sektor (Dansektor) 8 Satgas Citarum harum Kolonel Inf Belyuni Herliansyah telah melakukan berbagai upaya guna tercapainya tujuan dari Perpres tersebut untuk mengembalikan marwah sungai yang menjadi urat nadi masyarakat khususnya warga Jawa Barat


60menit.com - Kolonel Inf Belyuni Herliansyah (Dansektor 8)

Selama ini Dansektor bersama jajaranya dan masyarakat yang peduli dengan kelesrarian Alam, setiap hari berusaha untuk memulihkan ekosistem di DAS Citarum diwilayah tugasnya. Dari mulai menata bantaran, merubah mindset (pola pikir) masyarakat, sampai dengan mengatasi masalah sampah dan limbah. 



Tentunya hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu adanya kolaborasi yang baik dan sinergitas dengan semua pihak, terutama yang terkait dengan program Citarum harum. Semua cara sudah dilakukan, akan tetapi hingga saat ini masih ada beberapa hal yang menjadi problem dalam penangananya, diantaranya masalah sampah.


60menit.com - Kolonel Belyuni saat mendampingi Pangdam III/Siliwangi meninjau wilayah Sektor 8

Salah satunya sampah yang kerap kali memenuhi sungai/oxbow Cicukang. Sudah bermacam cara dilakukan oleh Satgas Sektor 8 untuk mengatasinya, dari pengerukan sedimentasi, sampai pemasangan brongjong trap guna melancarkan air di aliran oxbow tersebut. Namun hingga saat ini kesadaran masyarakat masih belum sepenuhnya terbangun, masih ada saja warga yang membuang sampah secara sembarangan bahkan kealiran sungai Cicukang. Hal ini yang menyebabkan sungai/oxbow tersebut, pada saat - saat tertentu dipenuhi oleh sampah. Perlu adanya rekayasa untuk bisa mengatasi atau meminimalisir keadaan tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan Kolonel Belyuni saat dimintai pendapatnya



" Cicukang sudah dikeruk sedimentasinya dan dilebarkan supaya aliran air bisa lancar dan tidak menjadi tempat pembuangan sampah oleh warga serta airnya tidak berwarna hitam. Namun kita dengan keadaan terbatas, terutama dalam masalah anggaran, selalu berusaha untuk mengatasinya, karena ini demi masyarakat dan anak cucu kita. Akan Tetap hinga saat ini sampah masih saja terus memenuhi oxbow tersebut, padahal kita sudah sangat maksimal mengupayakannya", ucap Dansektor



Lanjut Dansektor, kami juga telah menghimbau kepada masyarakat khususnya yang berada disekitar sungai Cicukang, agar lebih menjaga kebersihan serta jangan lagi membuang sampah sembarangan. Kami juga sudah bermusyawarah untuk membuat WC komunal, lalu saya sampaikan ke pihak Dinas LH Kabupaten masalah pembuatan WC komunal tersebut, yang terbentur dengan masalah biaya, alhamdulilah dapat dibantu oleh dinas LH Kabupaten Bandung, sehingga WC komunal saat ini sudah terwujud. Saat ini kami sangat berharap ada pihak pihak lain yang dapat berkolaborasi untuk mengatasi masalah tersebut, terutama dinas terkait agar masalah sampah di sungai/oxbow Cicukang bisa diatasi 



" seperti yang terjadi hari, oxbow Cicukang kembali dipenuhi sampah, ini berasal dari kiriman anak sungai Manglid, sungai Wiradinata dan sungai Sayati Hilir. Untuk mengatasi masalah ini, saya sarankan agar dipasang jaring ditiap batas - batas desa, supaya nantinya dapat diketahui dari mana asal sampah yang sering masuk ke sungai Cicukang. Bila nanti setelah dipasang jaring, maka akan dapat diketahui wilayah mana penyumbang sampah tersebut. Selanjutnya aparat terkait ( Desa, Kecamatan atau Kabupaten), segera bertindak bersama satgas Citarum, untuk mencari solusi dengan cara membuatkan TPS. Sehingga masyarakat sekitar TPS dapat membuang sampahnya kesana, dan selanjutnya sampah diangkut oleh petugas kebersihan. Mengenai dana pembuatan TPS dan pemasangan jaring sampah, nantinya akan dikoordinasikan dengan Pemda setempat. Bila perlu, setiap bulannya ada penilaian terhadap wilayah pembuang sampah terbanyak kesungai", pungkas Kolonel Belyuni (T.pro)