-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Antre Sejak Pagi Dan Abaiakan Prokes, Warga Tanjungsari Berebut Minyak Goreng Di Swalayan Tokma

Senin, 21 Februari 2022

 

60MENIT.com-Antre Sejak Pagi Dan Abaiakan Prokes, Warga Tanjungsari Berebut Minyak Goreng Di Swalayan Tokma.Sabtu 19/02/2022


60MENIT.com-TANJUNGSARI - Kelangkaan minyak goreng dengan harga sesuai HET, Rp14.000 per liter, masih terjadi di sejumlah daerah. Di Kec.Tanjungsari, Sumedang, warga berebut mengantri di salah satu toko swalayan, Sabtu (19/02/2022) 


Berdasarkan informasi dihimpun awak media, peristiwa itu terjadi di toko Tokma toserba yang ada di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Warga yang didominasi ibu-ibu berbondong bondong rela mengantri menunggu dibuka nya toko


Warga dikabarkan telah mengantre sejak pagi hari, beberapa jam sebelum jam operasional toko buka. Mereka rela mengantri berjam jam demi memperoleh minyak goreng . Puluhan karton minyak goreng yang baru datang pun, habis dalam waktu sekejap.


Ya, dalam dua pekan terakhir, minyak goreng langka di wilayah sumedang. Toko kelontong, retail modern, maupun swalayan, mengalami kekosongan stok. Kalaupun ada, segera habis.


Seperti yang terjadi di toko swalayan tokma toserba Warga rela antre demi mendapatkan minyak goreng


Sudah dari tadi saya menunggu. Cari keliling tidak ada. Mulai dari rumah, toko juga tidak ada. Baru di sini dapat, tapi hanya boleh dua liter,” kata Iyam salah satu pembeli.


Walau harga minyak goreng murah, namun masyarakat masih kesulitan mencari minyak goreng. Saat ini, harga minyak goreng di kisaran harga Rp14 ribu per liternya.


Sementara itu, keterangan dari manajemen swalayan, aksi berebut minyak goreng sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Setiap kiriman datang dari distributor, pasti segera habis dan diserbu warga.


“Mulai dari kelangkaan minyak itu masyarakat selalu berebut. Sebetulnya masyarakat tidak perlu panik seperti itu, karena ada beberapa distributor yang masih menyuplai kebutuhan minyak. Tapi ya begitu, tidak sekaligus. Melainkan bertahap,” kata Staf pemasaran Tokma


Warga berharap, pemerintah segera turun tangan, mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Sebab saat ini, warga harus berkeliling atau mengantre lama, untuk mendapatkan minyak goreng.


Imbas dari kelangkaan minyak goreng itu, berdampak pada sektor bisnis kuliner. Banyak restoran maupun warung makan, mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng.


Bahkan untuk mendapatkan minyak goreng, pelaku usaha kuliner harus merogoh kocek lebih dalam. Serta melewatkan waktu lebih lama, untuk mendapatkan minyak goreng.


“Tiap pagi kami harus kerahkan karyawan untuk membeli minyak goreng. Kadang lama ngantri tapi tidak dapat. Untuk mendapatkan minyak itu kami harus mengeluarkan biaya tambahan, karena susah mendapatkan minyak goreng,” terang salah satu pemilik warung Ambu.


Kerumunan yang terjadi di toko swalayan tokma karena masyarakat berbondong bondong dan mengantri untuk mendapatkan minyak goreng karena adanya kelangkaan stok minyak goreng,


Dan dari pihak Tokma sendiri menghimbau kepada masyarakat yang datang ke sini agar bisa menjaga jarak aman karena situasi sekarang masih dalam masa pandemi, serta kepada masyarakat jangan takut untuk tidak kebagaian karena stok minyak goreng di Tokma memadai dan terpenuhi.


#Akbar.s/asep-red