-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Pastikan Aman, Polres Indramayu Amankan Aksi Unras Oleh FIM ke Ponpes Al-Zaitun

Jumat, 16 Juni 2023

60MENIT.COM, Indramayu - Polres Indramayu jajaran Polda Jabar menggelar pengamanan aksi unjuk rasa oleh Forum Indramayu Menggugat (FIM) Ke Ponpes Al-Zaitun Kabupaten Indramayu, Kamis (15/06/2023) kemarin.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, S.H., S.I.K., M.H.

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar melalui Kasubsi PIDM Humas Polres Indramayu, Ipda Tasim mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 1.200 personil gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa oleh Forum Indramayu Menggugat (FIM) Ke Ponpes Al-Zaitun Kabupaten Indramayu.

Dalam Kegiatan pengamanan aksi unjuk rasa oleh Forum Indramayu Menggugat (FIM) Ke Ponpes Al-Zaitun Kabupaten Indramayu Personil gabungan menjaga keamanan dan ketertiban saat berjalannya unjuk rasa.

Dikesempatan itu, Bapak Kapolres Indramayu juga menemui para massa didampingi para Pamendal Polres Indramayu dan tuntutan yang disampaikan oleh pendemo.

Lanjut Ipda Tasim menyampaikan, ada 5 tuntutan yang dibawa oleh Forum Indramayu Menggugat dalam aksi demonstrasi tersebut. Berikut rinciannya: 1. Usut tuntas dugaan ajaran sesat Al-Zaytun libatkan MUI dan KEMENAG.

2. Usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan atas laporan Sdri. KARTINI perempuan asal Indramayu yang diduga korban pemerkosaan Panji Gumilang.

3. Tegakan UPPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah diduga Al-Zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas ijin peruntukannya (Lidik pencucian uang).

4. Hentikan pembuatan Dersus (Dermaga Khusus Al-Zaytun) di Desa Eretan Kec. Kandanghaur dan jalan khusus / jalan pribadi yang sedang dibuat di Desa Lonyod Wanguk, disambungkan lurus dengan Al-Zaytun sangat berbahaya jika dimanfaatkan praktek penyelundupan senjata, narkoba dan perdagangan manusia.

5. Al-Zaytun tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar tidak ada tenaga kerja, santri asal Indramayu dan tertutup tidak bisa diakses secara umum.

Lanjut Ipda Tasim mengungkapkan, petugas gabungan selama aksi unjuk rasa berlangsung mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasinya.

“Alhamdulillah sampai kegaiatan pengamanan selesai situasi unjuk rasa pada Kamis kemarin berjalan dengan damai dan tertib,” kata Ipda Tasim.
(Taupik)