-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Patut Dipertanyakan Proyek TPT di Dusun Pelan Desa Boja Majenang Cilacap Jawa Tengah Terkesan Asal Jadi

60menit.com
Kamis, 16 Mei 2024

Tampak pemasangan batu kali yang rapuh kurang adukan (redaksi 60menit.com)


60Menit.com, Cilacap | Pekerjaan proyek pembangunan TPT Sungai Cilemeh Kecamatan Majenang Jawa Tengah, Indonesia, PQVQ+CW7,Area sawah / Hutan, Boja, Jawa Tengah, 53257. Lat-7, 256854. Long, 108.789584. Jadi sorotan.


Pasalnya, proyek Tembok Penahan Tebing (TPT) yang disinyalir kelompok masyarakat bersumber dari APBN melalui BBWS Citanduy OP.2 Tahun anggaran 2023 yang dilaksanakan bulan April 2024 tersebut diduga dikerjakan dengan asal asalan. 


Sebab menurut hasil pantauan tim media 60menit.com saat monitoring ke lokasi pekerjaan tersebut diduga banyak kejanggalan, sehingga pekerjaan proyek TPT ini patut dipertanyakan. 


Menurut salah satu warga saat ditanya oleh media 60menit.com mengatakan, bahwa pekerjaan proyek pembangunan tersebut kemungkinan adalah milik BBWS Citanduy namun setelah ditanyakan sudah berapa lama pekerjaan proyek tersebut dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail.


Tampak akurasi ukuran lebar atas TPT tidak sesuai.


Pekerjaan TPT milik OP.2 BBWS Citanduy di Sungai Cilemeh Desa Boja diduga kuat ada kecurangan volume, terpantau tim awak media di lokasi pekerjaan yang sudah selesai, bahwa TOP atas pasangan dengan ketebalan 0,50 cm, seharusnya pasangan dari TOP semakin tebal, tapi di lokasi itu dari TOP atas ditarik kebawah belakang pasangan malah berkurang dari 0,15m


Sementara di lokasi ada pekerjaan lanjutan tapi dengan rekanan berbeda, pekerjaan yang dikerjakannya menerangkan bahwa, TOP 0.50m tebal pasangan bawah 1m, klenik 0.30m, maka ketebalan pondasi 1,30m 


Adaya dugaan pengurangan volume di konfirmasikan pada pelaksana lapangan melalui telepon seluler, rabu malam terkait kondisi lapangan dari hasil temuan tim awak media di lapangan


Pemasangan TPT yang tidak kuat adukan kurang semen.


Sang pelaksana tak bisa menerangkan ukuran yang harus dipasang secara detail dengan alasan lupa, nanti akan saya kasih tahu ke yang kerja dan pada bos saya, 


Untuk lebih jelasnya saya minta dokumentasi lapangan, ungkap pelaksana, dan belum bisa ketemu karna banyak kegiatan, di lokasi pekerjaan. Saya standby namun kadang pulang cepat," ujarnya.


Dengan waktu yang sama salahsatu masyarakat sekitarnya Asep, ikut bicara tentang adanya pekerjaan seperti itu kemungkinan akibatkan lalainya pengawasnya. Makanya terjadi hasilnya seperti itu, Saya harapkan kepada para penegak hukum instansi dinas kenapa pekerjaan itu dibiarkan dan ke pihak BPKP minta audit turun ke lapangan biar ada efek jera jangan sampai menghambur hamburkan uang pemerintah dengan hasil pekerjaan asal asalan." Ujarnya                       


(P Seprudin)