60 Menit.com - Segmen mikro - meski
memiliki potensi besar - sejauh ini masih belum mendapatkan porsi yang
cukup dalam setiap penyaluran kredit dari perbankan secara umum.
Padahal, banyak debitur di sektor mikro yang membutuhkan pendanaan untuk
meningkatkan skala usahanya.
Oleh karena alasan itulah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
memiliki cara unik tersendiri "memaksa" perbankan untuk mau getol
mengucurkan kredit ke segmen mikro. "Bank yang memberikan kredit mikro
cukup baik, kami berikan reward, duitnya pemda saya letakkan di situ lebih banyak," kata Anas di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (9/4/2016).
Sebaliknya kata dia, apabila perbankan malas-malasan dalam membantu
pendanaan bagi sektor mikro, Pemda juga akan memberikan porsi kecil
dari APBD-nya untuk disimpan di bank bersangkutan. "Kalau tidak banyak
(menyalurkannya), duitnya Pemda kami geser. Kami geser Rp 100 miliar
saja, kepala cabangnya sudah keringat dingin itu," ucap Anas.
Anas mengatakan, tadinya kepala-kepala cabang sangat rajin menemuinya
sebelum akhir tahun. Intinya, mereka meminta agar Pemda lebih banyak
menempatkan dana APBD di bank mereka. "Saya bilang, OK, asalkan kredit
mikro jalan," kata Anas.
Di sisi lain, dana bergulir untuk masyarakat juga dikucurkan melalui
kredit mikro. Hal ini menurut Anas lebih efektif daripada memberikan
hibah yang dananya tidak kembali dan tidak bisa digunakan untuk
membantu yang lainnya lagi. "Kalau (dapat kredit) dari bank, kan mereka
tertib, mau enggak mau bayar. Karena kalau tidak bayar, asetnya disita,"
ucap Anas.
Cara ini terbukti efektif meningkatkan outstanding kredit mikro, yang tumbuh rata-rata per tahun sebesar 34 persen. Saat ini kata Anas, outstanding kredit mencapai Rp 8,93 triliun dengan NPL 2,1 persen.
(Zhovena - Net)