-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Setahun Digulirkan, Program Layad Rawat Sabet Penghargaan IHCF Innovation Award 2018

60menit.com
Jumat, 27 April 2018


SIARAN PERS
BANDUNG, 60MENIT.COM – (27-04-2018) PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung mendapatkan penghargaan dari Indonesia Health Care Forum (IHCF) untuk Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dalam acara IHCF Innovation Award 2018 di Ballroom Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (26/4/2018) malam.

Penghargaan tersebut didapat atas inovasi Pemkot Bandung dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Layad Rawat. Seperti diketahui, program ini baru diluncurkan pada akhir Juli 2017 lalu.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Inspektur Jendral Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Oscar Primadi yang mewakili Mentri Kesehatan Republik Indonesia kepada Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin.

Sesuai menerima tropi, Solihin tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya dengan mengucapkan hamdallah. Baginya, program layad rawat merupakan inovasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bandung, khususnya bagi masyarakat yang tidak bisa datang ke Rumah Sakit.

“Alhamdullilah, kembali usaha Pemkot Bandung dalam melayani masyarakat mendapat apresiasi. Kali ini program Layad Rawat. Program Layad Rawat sangat bermanfaat dan sangat terasa keberadaannya untuk masyarakat yang tidak bisa datang secara langsung ke rumah sakit. Warga tinggal telepon saja ke call center di 119,” ujar Solihin.

Solihin mengatakan, inovasi Layad Rawat dapat mempermudah dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan melibatkan perangkat yang ahli di bidangnya. Di Puskesmas juga telah disediakan kendaraan khusus untuk pelayanan layad rawat yang beroperasi 24 jam.

“Dengan inovasi ini, kami bisa semakin dekat dalam melayani, dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan. Kita ada Puskesmas 24 jam. Di sana disediakan kendaraan khusus untuk pelayanan Layad Rawat, sehingga petugas bisa mendatangi rumah pasien,” tuturnya.

Solihin kembali menegaskan, penghargaan bukan menjadi tujuan, termasuk program Layad Rawat ini. Tetapi yang lebih utama ialah tujuan membantu sesama manusia dengan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

“Penghargaan ini bukan tujuan, yang harus menjadi tujuan dalam melaksanakan program ini ialah ibadah dan dapat membantu masyarakat,” ucap alumni Universitas Padjadjaran tersebut.

Solihin berharap, sebagai kota metropolitan, Kota Bandung harus terus berkembang dan berinovasi, khususnya dalam melayani masyarakat. Sehingga masyarakat Kota Bandung akan semakin sejahtera.

“Kota Bandung harus selalu berinovasi akan selalu menciptakan gagasan yang memudahkan masyarakat. Apapun itu tidak hanya dalam bidang kesehatan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita bersyukur program Layad Rawat dapat mendapatkan penghargaan dari IHCF kategori SPGDT. Karena, program tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Kota Bandung.

“Alhamdullilah program Layad Rawat mendapatkan apresiasi dari IHCF dengan kategori SPGDT. Memang, saat ini program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Bandung. Sehingga program ini sangat memudahkan akses kita dalam melayani kesehatan dasar bagi masyarakat,” katanya denga senyum sumringah.

Program Layad Rawat ini telah melayani ribuan pasien dengan gejala yang berbeda-beda. Masyarakat bisa lebih cepat mengetahui kondisi kesehatannya sehingga segera diobati.

“Program ini juga sudah berhasil menjangkau kurang lebih 2900 pasien di Kota Bandung yang sulit untuk datang ke rumah sakit. Dengan kondisi ini, masyarakat bisa secepatnya mendapatkan pengobatan yang tepat,” kata wanita berkacamata tersebut.

Untuk itu juga, Rita mengajak kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan program Layad Rawat untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Namun ia mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak menjahili petugas.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, jika sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang belum mampu ke rumah sakit, hubungilah 119 call center kami, dan saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menjahili nomer tersebut dengan tujuan yang tidak jelas,” pintanya. (Yayan A. Brillyana - *)