Kantor PT. MCAB (IPAL COMUNAL) Cisirung - Dayeuhkolot |
BANDUNG, 60MENIT.COM - Senin (23/07/2018) Komandan Sektor 7 Kolonel Kav Purwadi beserta anggotanya, dibantu para relawan serta mahasiwa peserta KKN dan warga sekitar, lakukan penutupan saluran pembuangn limbah yang disinyalir milik beberapa pabrik, yang berlokasi disekitar Jalan Mohamad Toha serta dari PT. Mitra Citarum Air Biru (MCAB) yang beralamat di Jalan Cisirung, kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung
Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB, namun dalam pelaksanaanya mengalami beberapa kendala, sehingga pengecoran tertunda. Salah satunya adalah karena debit air yang mengalir cukup deras, sehingga satgas beserta para relawan dengan susah payah melakukan berbagai macam upaya untuk melakukan menutup saluran tersebut
Disamping itu lokasinya juga agak jauh dari Jalan Raya Cisirung, dan tidak dapat dimasuki kendaraan pengangkut Readymix sehingga satgas harus mengangkut secara manual, ditambah lubang yang akan ditutup juga cukup besar, dengan kedalaman sekitar 2.5 meter dan lebar 2 meter, sehingga material yang disiapkan juga harus banyak, hingga Dansektor 7 Kolonel Purwadi harus kembali menyediakan bahan dengan membeli material berupa pasir, semen dan bahan penunjang lainnya
Saat dimintai keterangan oleh sejumlah awak media Kolonel Purwadi mengatakan," sebelum melakukan tindakan ini saya sudah melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu, saya telah melaksanakan pengamatan dan pengecekan dilokasi tersebut sudah cukup lama, sebelum ada pengecoran ditempat lain, awalnya pada tanggal 27 Maret 2018 lalu, sekitar pukul 10.00 WIB saya temukan limbah kotor dibuang oleh beberapa pabrik, hingga kami laporkan kepada komando atas tentang penemuan itu termasuk ke Gakkum,
" namun sampai tanggal 28 Maret tidak turun, sehingga kami laporkan ke KPK, dan pada hari ke 3 tim dari Gakkum dalam hal ini LH Kabupaten dan Kepolisian turun untuk melakukan pemeriksaan, sehingga pada tanggal 29 Maret ada 2 pabrik yang kita policeline, yaitu PT. Artostex dan Purbasari,
," selanjutnya pada tanggal 3 sampai 14 April 2018, dilaksanakan pemeriksaan oleh tim dari Menkomaritim, untuk pengecekan kadar limbah dimana standar DO air bersih serta standar mutu, COD, BOD dan PH serta Suhunya diluar standar, dan juga pada tanggal 4 April terjadi kebocoran pipa main holes (lubang utama) di jalan Dayeuhkolot, dan mengalir ke IPAL, sehingga saya perintahkan satgas untuk di-Cor,
," lalu pada tanggal 27 April, kita melaksanakan lagi pemeriksaan dan kondisi limbah masih sama, dimana bau masih menyengat dan berwarna pekat, sehingga dari dasar laporan itu Deputi 4 Menkomaritim mendatangi kami, hingga pada tanggal 14 juli kemarin, Deputi melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa kondisi IPAL Komunal sudah sangat parah,
," pada hari sabtu, dimana kita telah periksa dari ujung sampai hilir, ternyata air yang dibelakang IPAL itu cukup bersih, dan yang mengalir kesini masih bau dan berwarna pekat, sehingga dengan pertimbangan itu ada indikasi limbah berasal dari IPAL Komunal,
," dan hari Minggu kemarin kami juga telah cek dan tetap kondisinya masih sama, sehingga kami laporkan kepada Panglima Kodam, bahwa hari ini saluran pembuangan limbah akan kami tutup, dan kami juga sudah laporkan kepada tim penegak hukum, untuk penindakan ini", jelas Dansektor
Dansektor menambahkan," untuk pabrik yang dilayani PT. MCAB ada 25 namun yang satu telah tutup, hari ini kami melakukan penutupan saluran pembuangan limbah PT. MCAB Cisirung, karena sejak tanggal 27 Maret 2018 sampai dengan saat ini tidak ada perubahan yang signifikan, airnya tetap hitam dan bau" pungkasnya
Ditempat yang sama kepala Desa Pasawahan Drs. Memet Slamet mengatakan," memang ada beberapa perusahaan rujukan terutama untuk wilayah sini, Alhamdulillah sekarang koordinasi dari Dansektor bagus, kita disetiap kegiatan penutupan selalu dilibatkan, tidak hanya dengan Dansektor, kami juga dengan warga tetap mengawasi limbah-limbah perusahaan yang mengalir ke sungai ini, namun memang ada beberapa sungai yang sifatnya umum sehingga kita sulit untuk menjangkau serta mengetahui dimana titik munculnya limbah, karena limbah ini masuk ke gorong-gorong sehingga sulit ditemukan asalnya", jelasnya
Lanjut Memet," mungkin dengan langkah seperti ini dapat membuat perusahaan jera untuk membuang limbah kesungai, ada sekitar 100 pabrik diwilayah ini, mereka mengolah limbah sendiri tapi kemungkinan dibelakang mereka juga membuang, sementara ini keluhan warga memang belum ada, karena mereka membuang limbahnya kesungai, jadi yang langsung kewarga belum ada,
," sebelum ada pergerakan satgas Citarum Harum kami selalu melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup, dan sudah ada tindakan darin LH mulai dari pembinaan sampai sanksi administrasi, dan kemarin juga ada tindakan menutup paksa pabrik pembuang limbah diwilayah Mohamad Toha, tentunya bersama dengan kepolisian dan juga melibatkan Rw setempat", jelasnya
Dalam kegiatan penutupan saluran limbah di Sungai Cisuminta ini disaksikan, Kades Pesawahan Babinkamtibmas yang mewakili kapolsek Pasawahan, ketua RW dan RT setempat, tokoh masyarakat serta warga sekitar, dan juga puluhan wartawan dari TV, Radio, Media Cetak dan Online, sementara dari DLH Kabupaten Bandung tidak jadi hadir
Pelaksanaan penutupan sendiri memakan waktu cukup lama, dari pukul 10.00 s/d 18.30 WIB, sekitar pukul 12.30 setelah dilaksanakan pemeriksaan dan penelusuran oleh satgas diketahui tembok kolam utama di inletnya bocor, sehingga limbah dari bak penampungan langsung mengalir ke sungai dan sebagian lagi di pompa serta disalurkan ke saluran lain sementara sebagian lainnya diolah
Pada saat saluran pembuangan di sungai dimasukan batu dan pasir terdapat aliran lain dari IPAL PT. MCAB Cisirung, dan setelah tim melakukan pengecekan didapatkan hasil bahwa air limbah di IPAL komunal meluber, beberapa pabrik di jalan mohamad toha juga menyatakan limbahnya meluber, dan semua petugas pabrik menyatakan bahwa mereka sudah membuang limbahnya ke PT MCAB Cisirung
Hingga pukul 18.30 WIB kegiatan masih berlangsung dan kondisi sekitar kantor PT. MCAB tergenang air setinggi 30 Cm, walau sebagian air sudah dibuang melalui pipa yang langsung menuju sungai Citarum, namun kondisinya tetap belum surut, untuk sementara kegiatan dihentikan hingga esok hari, menurut Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi, kegiatan akan dilanjutkan besok pagi, setelah dilakukan apel disekitar lokasi penutupan( T.PRO)