Dansektor 22 bersama Agus Munasir (Wakil Pimpinan Grandtex) 22-09-2018 |
BANDUNG, 60MENIT.COM - Pasca Pengecoran Pabrik PT. PRINTEX Kunjungan ke Pabrik Grandtex Jl. A.H. Nasution Kota Bandung untuk menyamakan persepsi dalam pendukungan Citarum Harum, Dansektor 22 menyampaikan aspirasi dan keluhan masyarakat di Cipamokolan bahwa mereka menghirup udara yang tidak sedap atas air sungai yang bau dan berwarna hitam, Sabtu (22-09-2018)
IPAL Grandtex Sudah Normal |
Perusahaan harus peka terhadap keluhan ini karena dampak pembuang limbah tanpa proses IPAL yang benar, hingga menahun bahkan sangat merusak lingkungan merugikan pula pada kehidupan masyarakat terutama Maslah kesehatan.
Diharap Pabrik bisa tertib untuk menyempurnakan IPAL nya, sesuai dengan anjuran Menko Maritim (Luhut Binsar Panjaitan) dalam acara deklarasi penyempurnaan IPAL di Hotel Trans Gatot Subroto Kota Bandung Tgl 4-05-2018.
Hal diatas diutarakan oleh Dansektor 22 (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik)
Di PT. GRANDTEX Dansektor 22 beserta rombongan diterima oleh Wakil Pemimpin Pabrik (Agus Munasir) dan langsung mengutarakan "Hal ini mungkin tindak lanjut dari pertemuan di Mandalajati, dan kami sudah membuat dukungan tertulis, sudah disampaikan ke Anggota Satgas, dan diharap Dansektor 22 bisa memberikan saran kepada Pabrik, kira2 apa yang kurangnya dan apa yang harus ditindak lanjuti, pada prinsipnya pihak pabrik mendukung program Citarum" Ucapnya.
Control Alsi (Msn Netralisir Warna / Clinner Colour) |
Diakhir diskusi pemaparannya Dansektor 22 mengharapkan pabrik Grandtex harus memiliki Indikator kandungan limbah dengan penampungan limbah akhir ditanami ikan mas. (Zhove)