-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Tindak Tegas Pabrik - Dansektor 21 Cor Lubang Saluran Pembuangan Limbah Di Wilayah Cimahi

60menit.com
Senin, 17 September 2018


Kol. Yusep Ketika Sidak Ke Pabrik PT. Nissinbo *17-09-2018)

BANDUNG,60MENIT.COM - Senin (17/09/2018) Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, akhirnya mengecor saluran pembuangan limbah  PT. NISSINBO yang beralamat di Jalan Raya Nanjung No. 66, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Bersama Staf Nissinbo
Perusahaan ini pada hari Sabtu tanggal 15 September 2018 oleh satgas Citarum Harum Subsektor 21-13, pada pukul 12.10 Wib di sekitar outlet pembuangan limbah industrinya ditemukan endapan limbah berupa lumpur kental yang hampir memenuhi sungai Cisangkan

Hal ini tentunya membuat Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat berang, sehingga dilakukan tindakan tegas dengan menutup saluran pembuangn limbah perusahaan tersebut dengan cara di-Cor. Pasalnya perusahaan ini sebelumnya pernah diberi pengarahan dan teguran terkait pembuangan limbah serta telah membuat komitmen untuk tidak membuang limbah kotor ke aliran sungai Cisangkan yang aliranya menuju sungai Citarum.

Pengecoran Saluran Limbah PT. Nissinbo *17-09-2018)

Dihadapan beberapa awak media yang hadir baik dari Televisi, media cetak maupun Online, Dansektor 21 Kolonel Yusep Sudrajat menjelaskan," Sesuai dengan rencana awal, kegiatan pagi ini memang sudah saya agendakan dari Sabtu kemarin. Sebelum tindakan ini dilakukan saya telah menerima laporan terlebih dahulu dari anggota satgas, bahwa PT. Nissinbo kedapatan membuang limbah pada tanggal 15 September 2018 kemarin. Petugas kami telah menemukan endapan lumpur berwarna kecoklat-coklatan yang berasal dari outlet saluran pembuangan limbah pabrik ini dan memenuhi sungai Cisangkan",ucapnya

Dansektor melanjutkan," Pada saat di sidak, hari ini lumpur memang sudah tidak terlalu banyak hanya menyisakan sedikit. Mungkin saat ini sudah terbawa air dan sampai ke sungai Citarum, hal ini jelas sudah termasuk kategori Limbah B3( Bahan Berbahaya dan Beracun) dan diperlukan penanganan khusus sesuai yang diatur dalam  PP 101 Tahun 2014 Tentang Pengolahan Limbah B3", tegasnya

Sludge(Lumpur Limbah Kering)
Masih menurut Dansektor," sebelumnya memang sudah beberapa kali perusahaan ini kami tegur, bahkan sudah pernah menandatangani komitmen untuk tidak membuang limbah kotor kesungai Cisangkan. Namun pada kenyataanya Sabtu kemarin satgas kami menemukan bukan hanya limbah, tetapi lumpurnya juga ikut dibuang seakan-akan terkesan menantang. Dan ini harus dilakukan tindakan tegas, sehingga pada hari ini lubang saluran pembuangan air limbah industrinya kami tutup dengan cara Di-cor", jelas Kolonel

Sementara pihak pabrik yang diwakili Christina S. M, SH selaku General Manager dihadapan awak media mengatakan," kami selama ini memang sudah mendapatkan pengarahan dari Dansektor 21 terkait  pengolahan limbah, dari awal kami pun telah mengikuti arahan beliau untuk melakukan pengolahan secara benar. Sehingga pada saat sidak yang ke 2 kami telah buat komitmen untuk mengolah limbah sesuai dengan baku mutu, dimana airnya sudah bening dan ikan dapat ditanam disana dalam keadaan hidup", ujarnya

Lanjut Christina," Sebelumnya saya mohon maaf kepada Dansektor 21 Kolonel Yusep, untuk keadaan saat ini. Bukan maksud kami menantang namun telah terjadi kerusakan pompa yang kita tidak tahu, sehingga ada selat yang keluar. Kami tahu bahwa selat harus dikelola pihak yang berijin, dan selama ini kami telah melaksanakan itu. Saat ini lubang saluran pembuangan limbah sudah ditutup, kami akan segera melakukan perbaikan dan kami sangat berharap ini tidak terlalu lama, sehingga perusahaan ini dapat beraktifitas kembali", harap Christina 

Pada hari ini selain PT. Nisshinbo Indonesia, penutupan lubang saluran pembuangan limbah juga dilakukan di PT. Garuda Mas Semesta. Perusahaan ini beralamat di Jalan Industri II No. 2  Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi

Ketika Sidak Ke Dua Kalinya di PT. Garuda Mas Semesta *17-09-2018)

Pada kesempatan ini Dansektor kembali memberikan penjelasan kepada awak media," Kurang lebih 2 minggu yang lalu kita telah kesini, dan saat ini akan membuat komitmen bahwa perusahaan ini akan mengelola limbah dengan baik. Dan seharusnya hari ini kita akan membuat komitmen untuk selamanya, bahwa PT. Garuda mas tidak akan membuang limbah kotornya sebelum memenuhi syarat. Namun seperti yang telah kita lihat bersama dilapangan, tadi selain airnya belum bagus dan masih terdapat sedikit lumpur, di outlet akhir yang kita syaratkan harus ada kehidupan, pada saat dicoba ditanam ikan mas hanya mampu bertahan 5 sampai 10 menit,

Kontrol Inler Sal. Limbah
PT. Garuda Mas Semesta
" Artinya disamping airnya masih kotor juga masih berbahaya dan ini tidak bisa mempercepat penanganan di Das Citarum, maka hari ini lubang pembuangan limbah kami tutup. Nantinya dalam waktu yang tidak terbatas, silahkan mau kapan saja yang terpenting bening dan ada ikan hidup tinggal melapor kesaya. Mudah-mudahan dengan dipaksa seperti ini, staff pak budi bergerak lebih cepat lagi untuk mengelola limbah dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapan," pungkas Dansektor

Budi (PT. Garuda Muda.S)
Sementara Budi selaku perwakilan dari PT. Garuda Mas Semesta pada saat diminta pendapatnya terkait penutupan saluran pembuangan limbah di perusahaan tempatnya bekerja mengatakan," Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada pak Yusep dan semua tim-nya atas perhatian dan waktunya, saya merasa bahwa kita semua satu tim dalam tujuan yang sama demi mendukung program citarum Harum. Saya mengakui pada saat ini belum memberikan hasil yang sempurna seperti yang diharapkan, namun tim saya meyakini dan kita bertanggung jawab untuk mempunyai pembuangan yang sangat sangat bisa bersih demi mensuport Citarum Harum", ujarnya

Budi melanjutkan," Saya merasa tim saya sudah maksimal, walau memang hasilnya belum semaksimal yang diinginkan. Namun saya sangat berharap dengan arahan dan dibimbing Dansektor selama ini, itu akan membuat kami lebih konsisten untuk selamanya tidak akan membuang limbah sebelum memenuhi persyaratan. Dimana air limbah yang dihasilkan sudah bening dan aman, tentunya juga dengan adanya kehidupan di outlet terakhir yaitu adanya ikan mas yang ditanam di kolam indikator",harap Budi (T.PRO)