-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Wacana Wagub Sulsel Terkait Pembangunan Wisata Halal Menuai Konplik

60menit.com
Senin, 04 Maret 2019



TORAJA UTARA, 60MENIT.COM -- Ucapan yang pernah dilontarkan Wagub Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman) akan bangun kawasan wisata halal beberapa waktu lalu, kini menuai kritikan dari berbagai lapisan masyarakat Toraja.

Ketua Umum Garda Muda Tana Toraja (Nurdin Abdullah Hasril Sibala) pada awak media menyampaikan untuk meluruskan hal diatas, :

"Saya rasa perlu dipikirkan jalan tengah untuk solusi hal tersebut, karena Toraja sebagai Destinasi Pariwisata Global (DPG) pandangan saya tentang label halal yang dimaksud adalah Label/Merek pada setiap produk olahan makanan khas atau oleh-oleh Toraja. Contohnya Jus Tamarello, Markisa, Deptor, Baje, Kacang Jipang, Katokkon, dll (diluar Makanan Khusus ya) tentu dengan packejing yang baik dan higinies serta punya brand, expire , komposisi dan juga label halal. Bukan menghalalkan pariwisata termasuk adat istiadatnya," ujar Hasril Sibala, Senin 4 Maret 2019.


"Melainkan sarana dan fasilitas penunjang lainnya seperti di Objek-objek Wisata yang sudah ada disiapkan Musholla jika dipandang perlu Karena merupakan  salah satu kebutuhan urgent bagi wisatawan muslim, atau fasilitas Penunjang Pariwisata agar lebih baik lagi pelayanannya. Kita harus belajar Dari Negara Zakura Dalam mengelola Pariwisata. Tabe' Bukan Mesjid Ya" Imbuhnya

Kemudian Rumah2 Makan atau Restorable Muslim atau untuk Makanan Umum Yang bisa semua orang masuk,  memang Harus Ada Label Halal agar, Wisatawan Domestic maupun Mancanegara yg beragama Muslim tidak kesusahan Dalam mencari Makanan yg halal Karena ini merupakan Salah satu Fasilitas pendukung Pariwisata.

Jadi hal ini yang kurang diperhatikan sebagai Salah Tourism Product Penunjang sebagai fasilitas kepada Wisatawan Muslim di Toraja selama ini, kalau pun ada pilihannya kurang banyak dan jauh dari Objek- objek wisata yang  letaknya hanya dalam Kota.

Karena Bicara Pariwisata itu universal, Selain Ada Cultural Budaya, Adat Istiadat, Kearifan Lokal, Product, SDM, Sarana Dan Prasarana Penunjang, Tours and Travel serta tidak Kala penting adalah kesadaran Masyarakat Wisata yang Masih kurang.

Kalau bicara Toleransi saya Rasa Di Toraja Sangat terjaga, namun sebagai Destinasi Pariwisata Nasional Dan Global Toraja memang Harus berbena, termasuk City Toilet Di Makale maupun Kota Rantepao Karena fasilitas tersebut Masih Sangat Kurang kalau pun Ada Kotor, jorok Dan kebersihan Kota Makale, Rantepao Yang harus Di Jaga Dan Di pelihara bersama.

Halal bukan berarti menghilangkan Budaya Toraja namun ada tempat tempat Tertentu Yang memang memiliki ragam fasilitas pendukung , Food and Beverages  terjamin kehalalannya.

Bukan berarti menghilangkan Budaya Toraja , apalagi melarang orang potong B2 di Upacara Upacara adat, itu tidak mungkin Karena Toraja daerah mayoritas Nasrani Dan punya adat istiadat Yang berkaitan dengan B2 Dan itu sudah Turun temurun hingga Kini Dan dari dulu Kita punya kaerifan Lokal Yang terjaga dengan baik terhadap siapa saja termasuk pemeluk Agama lain dalam hal ini Saudara Dan Saudari Kita Yang Muslim.

Dan hampir semua Acara Adat baik Dalam Rambu Tuka' maupun Rambu Solo'  sebagian besar sudah menyiapkan tempat khusus untuk Saudara Saudari Kita yg Muslim baik keluarga ataupun Wisatawan mulai Dari Makanan Dan Peralatan makan minumnya, Dan itu sebuah wujud nilai nilai Budaya Toleransi Yang Harus tetap dijaga Dan ditingkatkan. Jika perlu Kita siapkan tempat Sholat, sebagai wujud penghargaan Kita Kepada tamu Yang beragama Muslim.

Namun ini semacam rest area, atau disetiap objek wisata memang disediakan tempat khusus dan Flfasilitas untuk Wisatawan Muslim.

Jangan Salah Kunjungan Wisnus Dari Nusantara itu Sangat Banyak termasuk ke Kawasan Religi  Burake mengapa saya tahu bangat soal Begitu banyaknya Wisatawan MUSLIM  yg selfi Di Wisata Religi Patung Tuhan Yesus Di Burake Toraja  Karena sejak saya buat fanpage tersebut bbrapa tahun yg lalu sudah hampir 100.000 Wisatawan Nusantara maupun Mancanegara Yang upload serta check in Di fanpage Tersebut, juga Di Fanpage Lolai Negeri Diatas Awan Toraja Utara di Lolai, Kete Kesu Dan lain lain Sebagainya.

Pariwisata Harus dikelola secara Professional, untuk kemajuan Pariwisata Toraja Lebih baik lagi.

Mari Kita Berikan Masukan positif, Dan Komunikasi Yang baik dengan para stakeholder dalam hal ini Pemprov, Pemda Tana Toraja Dan Toraja Utara, Dinas Pariwisata, Pelaku Pariwisata, Pemilik Objek Wisata, Lembaga Adat, LSM, Organisasi Kepemudaan , Lintas Agama Dan Lain Sebagainya, Dalam hal ini buat semacam KOMBONGAN KALUA' untuk membahas hal ini dibawah kemana baiknya.

Pariwisata Toraja harus belajar Banyak Dari JEPANG, kenapa Banyak masyarakat gagal Faham dengan Label Halal untuk sesuatu hal positif, Yang Salah jika Pemprov mau mengganti Budaya serta Adat Istiadat Di Toraja ini Kan hanya sekedar Fasilitas Dan Penunjang untuk Wisatawan Muslim baik Nusantara maupun Mancanegara.

Sebagai Orang Toraja  Yang daridulu terkenal dengan TOLERANSINYA harusnya menjunjung nilai nilai itu termasuk dalam menyiapkan Fasilitas untuk beribadah atau untuk Kuliner Halal bagi  Wisatawan Muslim sehingga Toraja Lebih baik lagi Kemajuan serta Pengunjung Domestiknya Yang notabenenya 60-80% Wisatawan Muslim.

Mari memberikan Masukan positif tanpa menghujat, saling menyalahkan, hoax atau Yang berkaitan dengan SARA.

Salama' sikamali' Siangkaran Sirande Sia Sipakatana Banuari Na Sikambela Tondokri Nasitoyangan Apa Iya Tu Inaya Tontong Sikala' Rambu Ruaya.

Salama' Mamali' Dari Rantau Orang Mohon maaf kalau Ada pandangan atau tulisan saya yg keliru. Kurre sumanga' (*)