Kol. Inf Imam Firdaus (Dansektor 16) |
Pada saat di konfirmasi setelah selesai kegiatan, Dansektor 16 memberikan penjelasan kepada beberapa awak media terkait permasalahan yang ada di wilayah sektornya. Pada kesempatan ini, Kolonel Imam memulai dengan menjelaskan kondisi yang berada di sektornya, mulai dari luas wilayah, masalah sampah dan juga masalah limbah industri, yang menurutnya perlu dilakukan penanganan khusus
Dansektor 16 (Kolonel Inf Iman Firdaus) bersama Dansektor 21 (Kolonel Inf Yusep Sudrajat) |
Limbah itu, lanjut Kolonel Imam, akan membunuh secara pelan tapi pasti, dia itu (limbah) akan membunuh keluarga ataupun masyarakat yang berada disekelilingnya. Ke-34 industri yang sudah kami data itu, ada kecil sampai dengan menengah. Akan tetapi, tetap saja namanya perusahaan kecil ataupun menengah, harus kita tertibkan seperti yang di lakukan di Sektor 21.
"Anggota sektor 16 berjumlah 100 orang, 100 orang dari TNI maupun masyarakat yang di libatkan disitu, dan 100 orang itu di bagi 6 Subsektor yang menangani lingkungan di DAS Citarum. Dari 100 orang itu tetap bagi rata semua, baik TNI maupun masyarakat yang ada di sana. Terus terang saya sedih sekali kalau memikirkan apa namanya limbah industri ini, karena mereka tidak ubahnya seperti kucing, dia main kucing-kucingan pada kita. Saat kita patroli mereka tidak buang dan pada saat kita sedang tidak melaksanakan tugas patroli atau sedang tidak dilokasi mereka buang", terang Kolonel Imam
Masih menurut Dansektor 16" Saya mohon bantuan moril nya untuk bisa merapihkan pabrik-pabrik disana. Ada satu hal yang saya lihat pada saat pelaksanaan sidak di sektor 21 ini, disini punya tolak ukur ataupun indikator dengan adannya ikan koi yang hidup di outlet/bak pembuangan terakhirnya. Kita bisa melihat langsung dan tidak perlu alat ataupun yang lainnya. Asal baknya diisi dengan ikan koi, dan ikan koi ini bisa hidup maka akan aman untuk lingkungan, karena ikan koi ini sangat rentan untuk bertahan hidup di air limbah yang tidak melalui pengolahan dengan benar dan hanya dalam waktu lima menit dia akan mati", jelas nya
Kalau di sana, tambah Dansektor 16, saya sudah sampai berbusa-busa menyampaikan pada para pelaku industri bahkan sampai putih untuk menyampaikan itu, namun mereka masih menganggap sepele. Namun kedepan, akan saya wujudkan action ini dan ini harus, agar mereka tahu dan ada dampak psikologis pada pabrik-pabrik. Karena kalau tidak begitu kita semuanya dianggap sepele tidak ada apa-apanya
"Perpres No. 15 Tahun 2018 ini tantangan bagi saya, saya pertaruhkan semuanya termasuk jabatan Kolonel saya. Kita akan komitmen dengan semua sektor, tapi khususnya di sektor saya sektor 16, kita akan betul-betul laksanakan dan saya perintahkan siapa saja anggota saya, dalam waktu kurang lebih satu minggu ini, sudah harus ada yang dicor dan itu tanggung jawab saya untuk itu. karena mereka sudah tidak bisa lagi untuk di berikan toleransi", pungkas Dansektor 16 (T.Pro)