-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Tanggapi Laporan Warga, Kolonel Inf Yusep Sudrajat Cek IPAL PT. Tastex

60menit.com
Kamis, 17 Oktober 2019


60menit.com - Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat mengambil sampel limbah hasil olahan IPAL PT. Tastex
60MENIT.COM, Kab. Bandung - Kamis (17/10/2019) Komandan Sektor 21 Satgas Citarum harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat lakukan pengecekan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di PT. Tastex yang beralamat di Jalan Raya Bandung-Garut KM. 26,5 Rancaekek Kabupaten Bandung

60menit.com - Kolonel Yusep Sudrajat sedang memberikan penjelasan terkait sidak nya ke PT. Tastex 
Kegiatan ini dilakukan setelah dirinya menerima informasi dari anggotanya yang mendapat laporan dari warga dan media masa setempat, bahwa PT. Tastex telah membuang limbah ke aliran sungai Ciburaleng dengan kondisi tidak baik/kotor. Hal ini seperti yang disampaikan Kolonel Yusep Sudrajat saat memberikan penjelasan kepada para awak media baik dari Online, Cetak maupun Televisi yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

"Saya, Kolonel Yusep, tidak akan bosan bosannya untuk mengecek pembuangan limbah industri terutama limbah cair di seluruh wilayah tugas saya. Hari ini kamis Tanggal 17 Oktober 2019 saya bersama tim, ada juga media dan LSM, melaksanakan pengecekan IPAL di PT. Tastex yang beralamat di Jalan Raya Rancaekek/Bandung Garut, KM 26,5 Kabupaten Bandung. Dimana PT Tastex ini adalah perusahaan di bidang Textile yang memproduksi handuk. Disini juga ada pencelupan dan lain sebagainya, sehingga limbah cair yang dikeluarkan cukup lumayan banyak, hingga mencapai kurang lebih 300 meter kubik/hari" , jelas Kolonel Yusep

60menit.com - Dansektor 21 saat melihat ruang produksi di PT. Tastex 
Menurut informasi dari Management PT. Tastex, lanjut Kolonel Yusep, kegiatan produksi disini sedang turun 40%, sehingga kini tinggal sekitar 60% lagi. Fenomena ini memang sudah saya lihat, dan hampir semua Textile ada penurunan produksi. Dulu kami pernah kesini dan ada beberapa  IPAL yang belum dibangun, namun sekarang sudah banyak peningkatan dan ada penambahan IPAL. Dananya memang cukup besar, hingga mencapai angka 2 miliar. Namun demi dukungannya terhadap program Citarum harum, pihak perusahaan rencananya akan menambah lagi 2 sampai 3 miliar untuk membangun IPAL, agar pembuangan limbahnya ramah lingkungan dan lebih bagus lagi. Saya lihat tadi di lapangan sistem nya memang baru memakai kimia fisika, dan tadi saya berbincang bincang dengan manajemen di sini akan menambah sistem yaitu dengan biologi.

"Adapun saya datang kesini hari ini adalah, adanya laporan dari masyarakat dan media massa yang ada di sekitar Rancaekek ini, yang menganggap PT ini membuang limbah tidak ramah lingkungan atau kotor. Saya sebagai Dansektor menerima laporan itu, tapi tidak serta merta memvonis PT ini membuang limbah. 3 atau 4 hari yang lalu saya sudah perintahkan Subsektor disini untuk mengecek bener atau tidaknya laporan tersebut, ternyata tidak benar. PT ini sudah mengelola limbah dengan baik" , jelas Kolonel Yusep

60menit.com - Pihak PT. Tastex yang diwakili Shemin selaku Factory Manajer sedang memberikan penjelasan kepada Dansektor terkait pengolahan limbah di perusahaanya
Tapi saya juga tidak percaya begitu saja, tambah Kolonel, saya ingin cek langsung kelapangan dan hari ini saya datang. Dan setelah saya cek, kita lihat ada perkembangan kemajuan pembuatan IPAL dan hasilnya juga tadi sudah cukup baik. Sehingga apa yang dilaporkan masyarakat maupun dilaporkan media massa setempat disini itu kurang benar, mungkin mereka ngambil di sungai dan bukan di outlet langsung disini. Yaitu sungai Ciburaleng yang berada dibelakang, karena banyak pabrik juga yang membuang limbah lewat Ciburaleng yang nantinya mengalir ke sungai Citarik dan ke Citarum juga.

"Di sungai Ciburaleng ini ada banyak pabrik, kurang lebih ada 8 pabrik yang limbahnya masuk semua kesana. Nah disinilah kita perlu arif sebagai Satgas, tidak bisa kita ngambil disungai tapi harus benar benar mendapatkan bukti dari PT mana yang benar benar membuang limbah sembarang ke sungai dan harus dari outlet nya. Sehingga dengan adanya kejadian ini, kita akan terus patroli. Saya juga menyadari masih banyak kelemahan dalam kita melakukan pengawasan, karena tidak bisa 24 jam kita nungguin di sungai terus, ada waktu waktu tertentu dimana kita tidak sedang disungai. Nah mungkin waktu tertentu itu yang dimanfaatkan oleh pabrik pabrik yang nakal untuk membuang limbah tanpa di olah, atau mungkin juga ada lubang siluman. Lubang lubang siluman inilah yang akan kita cari nanti, karena saya yakin Perpres No 15 Tahun 2018 masih berlaku sampai sekarang. Kini sudah berjalan satu tahun lebih, dan masih ada waktu sekitar 5 tahun untuk kita, TNI sebagai pengemban Perpres itu harus all out, tidak boleh bosan, tidak boleh lelah, tidak boleh menyerah dan tidak boleh main main terutama dilapangan untuk membereskan ini semua", tegas Kolonel Yusep Sudrajat

 60menit.com - Dansektor bersama rombongan melihat ruang produksi
Sementara itu, Shemin, selaku Factory Manajer PT. Tastex menjelaskan," Pabrik ini berdiri sejak tahun 1889, kita berproduksi handuk dan kapasitas produksi sekarang ini mencapai sekitar 6 ton, dengan jumlah karyawan kita disini sekitar 300 orang", terang Shemin

Untuk IPAL, lanjut Shemin, khususnya masalah limbah kita selalu terus komitmen untuk membereskannya.

"Walaupun saat ini sudah bagus, tapi akan kita tingkatkan lagi dan terus berupaya supaya lebih bagus lagi. Dan rencananya kedepan kita akan memakai sistem biologi dan ini sudah mencapai tahap perencanaan.  Mudah mudah kedepan kita lebih bagus dari ini, karena kita juga sangat mendukung program Citarum harum" , pungkas Shemin. (T.Pro)